TAJDID.ID~Bali || Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah Bali turut sukseskan training MDMC di Bali. Pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 28 dan berakhir tanggal 30 Januari 2022.
Hal itu disampaikan Hening Parlan, Ketua Devisi Lingkungan Hidup LLHPB PP Aisyiyah melalui sambungan telepon. Selasa (1/2/2022).
Peserta yang mengikuti training tersebut terdiri dari MDMC tiap PDM Bali, LLHPB PW Aisyiyah Bali dan Ortom yang terdiri dari, HW, IPM dan IMM Bali.
Berita Terkait: Program Penanaman Pohon dan Sayur dengan Sistem Pola Asuh ‘Aisyiyah Bali Mulai Buahkan Hasil
Dalam training tersebut kata Hening, LLHPB PW Aisyiyah Bali turut mensukseskan dengan mengikut sertakan peserta yang dipimpin oleh Koordinator Penanggulangan Bencana LHPB Bali bernama Indi.
Peran LLHPB menurut Hening, menjadi kunci penting dalam aksi penyelamatan korban bencana. LLHPB lanjut dia, harus mampu mengambil peran yang berfokus pada perlindungan bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan.
“Pada situasi terjadi bencana, maka perempuan, anak dan kelompok rentan menjadi yang paling terdampak.”tandasnya.
“Oleh karen itu, menjadi keniscayaan bahwa LLHPB harus mengambil peran dalam hal ini,”imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa, LLHPB dalam kegiatan tersebut mempunyai peranan yang penting. Bukan hanya sebagai peserta tetapi terlibat dalam mendesain kegiatan.
“Pada saat mendesain kegiatan, terutama pada alur dan konsepnya sehingga materi-materinya prespektif terhadap perempuan,”tegasnya.
Hening juga menjelaskan, pada simulasi bencana, LLHPB mengekspresikan perannya difokuskan tidak hanya pada perempuan, anak dan kelompok rentan, tetapi ada recovery ekonomi.
Koordinator Penanggulangan Bencana LLHPB Bali, Inti Trisginarsih menyampaikan bahwa, LLHPB mempunyai pernanan yang strategis.
Lanjut dia, peran relawan sangat vital dalam setiap aksi penanggulangan bencana alam dan bencana sosial di Indonesia, baik tahap kesiapsiagaan maupun layanan saat dan pascabencana.
“Para relawan harus memiliki pengetahuan dan skill agar lebih terkondisi pada pengurangan resiko bencana,” tandasnya. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani
