TAJDID.ID~Medan || Di tengah situasi dan kondisi yang memprihatinkan pasca banjir dan longsor, tim mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial (Prodi Kessos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) berhasil menembus wilayah Bandar Pusaka, salah satu kecamatan terdalam di Kabupaten Aceh Tamiang yang terkena bencana alam pada akhir November 2025 kemarin. Tim yang beranggotakan tujuh mahasiswa tersebut sampai di sana pada 3 Desember 2025 di saat belum datangnya bantuan pertolongan.
Para mahasiswa Kessos yang menjadi relawan dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan itu adalah Kurnia Putra Gardana (Semester 5), Arifin Firmanda (Semester 5), Damar Maulana (Semester 5), Zahran Amanda Sastro (Semester 5), Jepriaman Laia (Semester 3), Haris Munandar (Semester 7), dan Faried Ahmad Alwi (Semester 7). Bersama Ketua Prodi Kessos Dr. Sahran Saputra, M.Si yang ikut serta, selama lima hari mereka berada di sana untuk menyalurkan bantuan dan menolong para korban banjir.
Tim mahasiswa juga ikut serta dalam menginisasi dan membantu berdirinya dapur umum yang sangat bermanfaat kepada ribuan warga yang menjadi korban bencana. Selain itu, mahasiswa juga ikut membantu berbagai kegiatan yang ada di posko logistik yang baru dibangun.
“Kami sampai di Kecamatan Bandar Pusaka 3 Desember kemarin. Tujuan awal untuk mengantarkan bantuan kepada masyarakat Desa Babo dan masyarakat lainnya di kecamatan tersebut. Menurut warga di sana, kami termasuk tim pertama yang sampai untuk memberi bantuan dan menolong masyarakat,” ujar Sahran kepada wartawan usai kembali dari Aceh Tamiang, Selasa (9/12).
Sahran melanjutkan, saat mereka sampai di sana pada 4 Desember 2025, kondisi di Kecamatan Bandar Pusaka terkhusus di Desa Babo, Desa Pantai Cempa, Desa Rantau Bintang, 90 persen kondisi rumah penduduk sudah hancur, termasuk sekolah dan fasilitas umum lainnya. “Selama seminggu lebih, wilayah itu terputus komunikasi dengan dunia luar, sebab akses komunikasi yang sudah rusak dan listrik juga padam. Masyarakat mengungsi dengan kondisi yang memprihatinkan,” tambah Sahran yang juga berasal dari Desa Babo.
Dalam kegiatan kemanusiaan yang dilakukan dengan para mahasiswa, mereka berhasil mendatangi dan memberi bantuan kepada masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Bandar Pusaka, seperti Desa Babo, Desa Pengidam, Desa Pantai Cempa, Desa Rantau Bintang, Desa Jambo Rambong, Desa Pematang Durian, dan Desa Sulum. Dalam kesempatan itu misalnya, mereka membagikan bantuan logistik untuk 518 Kepala Keluarga di Desa Babo.
Bantuan logistik ini dihimpun dari masyarakat Desa Babo yang saat ini menjadi perantau dan jaringan sosial lainnya. Rasa prihatin dan keresahan mendalam yang mereka rasakan mendorong lahirnya solidaritas untuk membantu keluarga mereka yang terisolir selama 8 hari tanpa kabar berita.
“Sampai hari ini, masyarakat masih butuh bantuan, utamanya bahan pokok, pakaian, dan obat-obatan. Ke depan pemerintah dan pihak terkait lainnya harus serba cepat untuk memulihkan kondisi yang ada, termasuk membantu pembangunan rumah-rumah warga, fasilitas umum, dan juga membantu ekonomi keluarga korban bencana,” harap Sahran. ( )
Teks foto:
Ketua Prodi Kessos FISIP UMSU Sahran Saputra menyaksikan salah satu sudut Desa Babo yang porak poranda akibat banjir bandang yang terjadi di daerah itu akhir November 2025.
Mahasiswa Prodi Kessos FISIP UMSU yang terjun ke Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang menyalurkan bantuan dan menolong para korban bencana banjir dan longsor. (*)








