TAJDID.ID~Medan || Tim MDMC (Muhammadiyah Disaster Managemen Center) / Lembaga Relisiensi Bencana (LBR) sedang melakukan mapping bencana di Kawasan Sibolga, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Mapping dilakukan untuk memastikan pengiriman tim relawan MDMC ke Kawasan yang terdampak parah itu.
Tim MDMC Pusat yang sudah hadir di Medan, Jumat pagi (5/12) didampingi tim MDMC Sumatera Utara diberangkatkan ke Tapanuli Tengah – Sibolga, Jumat pagi (5/12) dari Gedung Dakwah Muhammadiyah di Jalan SM Raja 136 Medan.
Mursyid ( foto ) Tim Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah menjelaskan itu terkait rencana yang akan dilakukan pihaknya beberapa hari ke Depan. Jelasnya, pihaknya saat ini akan melakukan mapping kondisi yang terjadi di lapangan karena komunikasi di tiga Kawasan itu masik sulit maka tim tanggap darurat perlu memetakan kondisi lapangan baru kemudian tim relawan dan perbekalan dapat dikirim.
Kata Mursyid, rencananya pihaknya akan menjadikan Kampus STIT – Sibolga/Tapteng menjadi posko MDMC nantinya.
Selain tim Tanggap Darurat MDMC yang sedang bekerja, Poskor Bencana Muhammadiyah Sumatera Utara terus bekerja untuk melakukan dukungan terkait bantuan tim relawan yang bekerja untuk membantuk warga terdampak di kawasan Binjai, Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Sampai Sabtu pagi (6/12) belum diperoleh informasi terkait kegiatan yang sudah dilakukan.
Tim Tanggap Darurat Dilepas di Surabaya Menuju Sumatera
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur melepas rombongan relawan untuk merespons bencana di Sumatera Utara. Pemberangkatan dilakukan di depan Gedung PWM Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal, Surabaya.
Pada tahap pertama, MDMC mengirim dua kelompok relawan: jalur darat dan jalur udara. Mereka bertugas memperkuat manajemen pos bencana di Kabupaten Langkat serta mendukung layanan kesehatan bagi para penyintas.
Ketua MDMC Jawa Timur, Muhammad Rofii, mengatakan pemilihan dua jalur pengiriman relawan mempertimbangkan kondisi medan di lokasi terdampak.
“Ada yang jalur darat karena medan yang akan direspons membutuhkan kendaraan yang bisa menembus lokasi yang terisolir,” ujar Rofii.
Tim darat membawa logistik makanan dan kesehatan, termasuk RendangMu dan perlengkapan pelindung diri.
“Kami juga kirim logistik RendangMu dan alat kesehatan untuk membantu penyintas di sana,” tambah Rofii.
Dukungan logistik juga datang dari LAZISMU Jawa Timur. Wakil ketuanya, Aditio Yudono, menyebut pengiriman tahap pertama dilakukan bersamaan dengan keberangkatan relawan.
“Untuk tahap pertama kami baru bisa kirim 2.400 kaleng RendangMu dan air mineral karena kendaraan tidak muat. Selebihnya kami berencana kirim melalui jalur laut,” terang Aditio.
Pengiriman ini menjadi langkah awal respons Muhammadiyah Jawa Timur dalam membantu warga terdampak bencana di Sumatera Utara. (*)








