TAJDID.ID~Medan || Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara bersama Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Sumatera Utara menggelar Turnamen Badminton Ganda Putra/Putri untuk warga persyarikatan dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Ajang ini berlangsung selama dua hari, Jumat–Sabtu, 15–16 Agustus 2025, di Gelanggang Olahraga Anugerah, Medan.
Pembukaan turnamen dilakukan oleh Wakil Ketua PWM Sumatera Utara, Drs. H. Mario Kasduri, MA, yang menekankan nilai-nilai sportivitas dan persaudaraan.
“Olahraga di Muhammadiyah bukan sekadar soal menang-kalah. Ini wahana membangun disiplin, fair play, dan ukhuwah. Menyambut 80 tahun kemerdekaan, mari bertanding dengan gembira, junjung tinggi sportivitas, dan jadikan turnamen ini ruang silaturahmi lintas amal usaha dan ortom,” ujar Mario Kasduri saat membuka kegiatan.
Ketua LPO PWM Sumut, Assoc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si, dalam kesempatan berbeda menyampaikan bahwa penyelenggaraan turnamen merupakan bentuk nyata pembinaan olahraga di persyarikatan.
“Kegiatan ini tidak hanya sebatas euforia kemerdekaan. Lebih dari itu, ia bagian dari pembinaan karakter dan semangat kolektif di kalangan warga Muhammadiyah,” ujar Rudianto.
“LPO PWM Sumut berkomitmen agar agenda semacam ini bisa terus berkelanjutan dan menjadi kalender tetap, bahkan diperluas ke cabang olahraga lain,” imbuhnya.
Acara pembukaan turut dihadiri Dr. Radiman, SE., M.Si (Sekretaris LPO PWM Sumut), pimpinan PWNA Sumut, serta Ketua PDM Asahan. Suasana GOR sejak pagi sudah ramai oleh para pemain, ofisial, dan pendukung yang datang dari berbagai unsur persyarikatan.
Turnamen ini diikuti 26 tim ganda putra dan 11 tim ganda putri, dengan sistem pertandingan gugur yang membuat jalannya kompetisi berlangsung ketat sejak awal.
Suasana di dalam GOR semakin semarak ketika laga-laga awal mempertemukan tim-tim dari berbagai daerah dan amal usaha Muhammadiyah.
Di sektor putra, pertarungan sejak babak penyisihan berlangsung sengit. Empat pasangan terbaik akhirnya melaju ke semifinal, yakni Ahmad Fithrianto/Wira Hadi Usna, Nurul Akbar Nasrullah/Firdaus, Radiman/Suti Endra, serta Aprianto/Dedek Syahputera.
Dari semifinal, dua pasangan terbaik berhasil menembus final: Nurul Akbar Nasrullah / Firdaus menghadapi duet Radiman/Suti Endra.
Pertandingan final yang digelar Sabtu (16/8/2025) benar-benar menjadi tontonan yang menegangkan. Skor kerap sama, reli panjang terjadi berkali-kali, membuat penonton tak jarang berdiri memberikan dukungan.
Meski tampil penuh determinasi, pasangan Dr. Radiman/Suti Endra harus mengakui keunggulan lawannya. Nurul Akbar Nasrullah/Firdaus akhirnya keluar sebagai juara pertama.
Sementara itu, Ahmad Fithrianto/Wira Hadi Usna serta Aprianto/Dedek Syahputera berbagi gelar juara tiga bersama.
Sementara pada sektor putri, atmosfer persaingan tak kalah meriah. Pasangan Nur Hajijah/Wiznif Fadilah tampil gemilang hingga memastikan diri sebagai juara.
Posisi runner-up diraih oleh pasangan Zahra Amni/Yeni Fazriah, sementara dua pasangan lainnya, yakni Chairani Hakiki/Chairunnisa serta Nurlaili Gadiati Simatupang/Nuraini, sama-sama membawa pulang gelar juara tiga bersama. (*)