• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Minggu, Juli 6, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Dari Sekolah ke Palestina: Antara Gelaja Egosentris Lembaga & Menghidupkan Visi Peradaban

Alvin Qodri Lazuardy by Alvin Qodri Lazuardy
2025/07/05
in Esai, Internasional, Islam, Muhammadiyah, Opini
0
Dari Sekolah ke Palestina: Antara Gelaja Egosentris Lembaga & Menghidupkan Visi Peradaban
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy

 

Malam itu, SM Tower menjadi sebuah tempat pilihan atas sebuah diskusi yang semula saya kira akan berjalan seperti biasa: tentang pengelolaan sekolah, service excellent, dan strategi kemajuan Amal Usaha Muhammadiyah. Saya hadir sebagai bagian dari Majelis Tarjih dan Tajdid, memenuhi panggilan Ustadz Fatin Hamam selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Tak ada ekspektasi berlebihan, kecuali menyimak, mencatat, dan membawa pulang satu dua hal baru untuk diterapkan. Namun siapa sangka, malam itu berubah menjadi titik balik dalam cara saya memahami arah perjuangan pendidikan Islam.

Pak Ghufron Mustaqim, tokoh IT yang akrab dengan startup Evermos dan kini menjadi bagian dari Sarekat Usaha Muhammadiyah (SUMU), tampil bukan sebagai teknokrat biasa. Di saat hadirin menanti paparan teknis tentang bagaimana mengelola sekolah unggul dengan pelayanan prima, beliau justru membuka layar dengan slide Masjidil Aqsa. Bukan sekadar gambar, tapi potongan sejarah. Bukan sekadar pembuka, melainkan pintu menuju visi yang lebih tinggi—tentang barokah, peradaban, dan tanggung jawab kolektif umat Islam atas Palestina.

Saya sempat tercengang. Ini forum pendidikan, mengapa kita bicara Yerusalem/Al Quds? Mengapa Mataram Islam disebut-sebut? Mengapa tiba-tiba Profesor Abdul Fattah Al-Awaisi muncul dalam kutipan? Namun seiring penjelasan Pak Ghufron mengalir, saya mulai melihat jalinannya: bahwa service excellent bukanlah sekadar keramahan resepsionis atau kecanggihan sistem absensi, tapi kesadaran mendalam bahwa sekolah adalah medan jihad peradaban. Ia membangun argumen bahwa pendidikan Muhammadiyah—yang disebut-sebut sebagai organisasi Islam keempat terkaya di dunia—punya potensi luar biasa untuk membebaskan Palestina. Ya, membebaskan. Bukan sekadar menyumbang. Tapi merancang, mendirikan, dan mengelola amal usaha di tanah yang sedang dijajah itu.

Sontak ruangan jadi senyap. Saya memperhatikan, di benak banyak guru dan kepala sekolah mungkin muncul pertanyaan, “Kita butuh panduan teknis, bukan mimpi besar.” Tapi saya justru mulai merasa inilah arah yang selama ini kita lupakan. Bahwa pendidikan tidak semestinya berhenti pada kompetisi antar sekolah, branding sosial media, atau piala lomba berbagai cabang keilmuan ataupun olah raga. Bahwa ada sesuatu yang lebih besar, lebih mendesak, dan lebih bermakna: mendidik untuk peradaban. Mendidik untuk kemerdekaan. Mendidik untuk Palestina.

Pak Ghufron mengisahkan, pascagenosida 2023 di Gaza, ia mengubah arah hidupnya. Urusan bisnis ia delegasikan. Fokusnya kini satu: membebaskan Palestina. Tidak dengan senjata, tapi dengan amal usaha. Dengan sekolah. Dengan rumah sakit. Dengan AUM lainnya. Saya terdiam. Di tengah kegaduhan dunia, ada seseorang yang masih menyimpan nyala cita-cita itu dalam hatinya.

Beliau tidak menafikan pentingnya service excellent. Tapi ia memberi makna baru padanya. Pelayanan terbaik bukan sekadar bagi orang tua murid, tapi bagi umat ini secara keseluruhan. Visi peradaban kita upayakan tertanam dalam sistem pendidikan kita. Dan Palestina adalah simbol dari krisis peradaban itu. Maka ketika kita mendidik, kita tidak sedang memoles citra lembaga, tapi menyiapkan generasi yang kelak bisa berdiri di tanah suci itu sebagai pendidik, penggerak, dan penolong.

Sayangnya, sebagian kita masih terjebak dalam ego lembaga. Ingin unggul sendiri. Ingin maju sendiri. Ingin hebat sendiri. Akhirnya, yang lahir bukan kolaborasi, tapi kompetisi berbumbu friksi. Sekolah-sekolah yang secara struktural satu keluarga, secara kultural satu garis juang, justru saling terjebak dalam rutinitas berlomba menampilkan diri unjuk boleh kelebihan, paling keren, paling modern. Ini bukan lagi service excellent. Ini service egosentris.

Maka narasi Pak Ghufron perlu didengar ulang. Bukan untuk dipuji, tapi untuk direnungi. Apakah benar orientasi sekolah-sekolah kita hari ini masih berada di rel peradaban? Atau justru melaju kencang menuju jurang individualisme lembaga? Visi yang beliau bawa bukan visi awang-awang. Ia berpijak pada realitas kekuatan umat dan pengalaman sejarah. Tapi juga menatap jauh ke cakrawala masa depan umat Islam: bahwa barokah (baroknaa haulahu) di Palestina tak akan tergapai jika kita tak memerdekakannya. Dan kemerdekaan itu, seperti kemerdekaan Indonesia dulu, tak lahir dari senjata semata, tapi dari semangat kolektif membangun basis kekuatan: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Saya menulis ini bukan sebagai catatan seminar, tapi sebagai ajakan. Agar kita—para pendidik, kepala sekolah, aktivis Muhammadiyah—kembali menyatukan langkah. Kita tak sedang berlomba membuat brosur terbaik, SPMB terbanyak tapi sedang mempersiapkan generasi pembebas. Kita tak sedang mengincar rangking nilai atau viralitas TikTok sekolah, tapi sedang menanamkan semangat jihad peradaban. Jika Palestina adalah titik awal dan akhir perjuangan umat ini, maka sekolah kita adalah tempat memulainya.

Mari pikirkan kembali hal-hal yang sekiranya berpotensi memberikan gejala egosentris lembaga. Mari naikkan level orientasi kita. Jadikan setiap ruang kelas sebagai ruang pembebasan. Jadikan setiap apel pagi sebagai penguatan ruh jihad. Jadikan setiap silabus sebagai jalan menuju kemerdekaan Palestina. Visi ini besar, tapi bukan berarti tak mungkin. Kita hanya perlu mulai hari ini. (*)

 

Biodata Penulis

Alvin Qodri Lazuardy, pegiat literasi asal Tegal sekarang membina sebuah gerakan literasi bernama alfuwisdom dengan sebuah wadah badan usaha CV. Alfuwisdom Mitra Prima bergerak di bidang penerbitan buku, Bookshop dan Pelatihan Literasi bertempat Piyungan, Yogyakarta.
Tags: Alvin Qodri LazuardyGhufron MustaqimSUMU
Previous Post

FGD Pemikiran Hukum Muhammadiyah Digelar, Dorong Narasi Hukum Berkemajuan

Next Post

Yudisium 216 Lulusan, Rektor: Fahum UMSU yang Terdepan!

Related Posts

Kopdar SUMU Surabaya Bahas Kerjasama Pembiayaan Cluster, Inti-Plasma dan Proyek Jangka Pendek

Kopdar SUMU Surabaya Bahas Kerjasama Pembiayaan Cluster, Inti-Plasma dan Proyek Jangka Pendek

30 Juni 2025
105
MEK PDM Solo Gandeng SUMU Gelar Pelatihan Digital Marketing

MEK PDM Solo Gandeng SUMU Gelar Pelatihan Digital Marketing

26 Juni 2025
102
SUMU Banyumas Gelar Mentoring Eksklusif: “Grow With AI” untuk Kembangkan Bisnis Berbasis Teknologi yang Islami

SUMU Banyumas Gelar Mentoring Eksklusif: “Grow With AI” untuk Kembangkan Bisnis Berbasis Teknologi yang Islami

29 Mei 2025
106
Sinergi Sukses Bersama: Kolaborasi SUMU Kota Batu dengan Pemerintah Kota Batu

Sinergi Sukses Bersama: Kolaborasi SUMU Kota Batu dengan Pemerintah Kota Batu

16 Mei 2025
106
Konsisten Peduli Palestina, UMJ Gelar Bedah Buku karya Abd Al-Fattah El-Awaisi: Kupas Strategi Baru Bebaskan Palestina

Konsisten Peduli Palestina, UMJ Gelar Bedah Buku karya Abd Al-Fattah El-Awaisi: Kupas Strategi Baru Bebaskan Palestina

15 Mei 2025
105
Koordinator Daerah SUMU 2025/2026 Resmi Dilantik, Siap Majukan Ekonomi Umat!

Koordinator Daerah SUMU 2025/2026 Resmi Dilantik, Siap Majukan Ekonomi Umat!

15 Mei 2025
107
Next Post
Yudisium 216 Lulusan, Rektor: Fahum UMSU yang Terdepan!

Yudisium 216 Lulusan, Rektor: Fahum UMSU yang Terdepan!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In