TAJDID.ID~Ponorogi || Di desa Talun, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), terdiri dari Ayub Dwi Anggoro, Niken Lestarini, dan Ayok Ariyanto, sedang mengembangkan inisiasi potensi lokasi dengan resiko bencana dan transformasi digital.
Mereka melakukan hal ini melalui penelitian dengan tajuk Eksplorasi Multidimensi untuk Pengembangan Konsep Reog Techno: Integrasi Potensi Lokal, Risiko Bencana, dan Transformasi Digital di Ponorogo.
Ayub Dwi Anggoro, ketua tim peneliti menyatakan bahwa penelitian ini didasarkan pada masalah pengelolaan potensi ekonomi desa yang terhambat karena faktor resiko bencana alam yang kebijakannya belum dirumuskan dan dikonsepkan secara optimal dan terintegrasi. “Hal ini juga terjadi karena pengelolaan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk daya dukung optimalisasi potensi ekonomi dan persoalan kebencanaan yang ada di suatu desa masih bergantung pada pemerintah daerah,” ujarnya pada Rabu (25/6).
Workshop pengelolaan potensi dan kebencanaan diisi oleh Roma Haqni dari BPBD Ponorogo dan Fajar Junaedi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Konsep perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan potensi ekonomi dan mitigasi resiko bencana tidak dilakukan secara aktif. Kondisi ini menghambat proses membangun kemandirian desa yang mendukung program pemerintah untuk mengembangkan potensi dan mengurangi bencana di Ponorogo.
Desa Talun di Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo, yang telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana (DESTANA) oleh BPPD Ponorogo, memiliki banyak potensi ekonomi dan budaya yang menarik untuk dipelajari.
Desa ini terletak di lereng Gunung Wilis, di atas Telaga Ngebel, salah satu tempat wisata populer Ponorogo. Posisinya di lereng gunung yang tinggi membuatnya menjadi tempat agrowisata yang bagus karena ada air terjun, perkebunan kopi, peternakan sapi, pemandangan alam, dan udara sejuk.
Di sisi potensi ini, juga ada kemungkinan bencana, khususnya tanah longsor dan tanah retak. Waroto, kepala desa Talun, memuji peran UMPO dalam pengembangan potensi dan mitigasi bencana melalui riset yang berdampak.
Ayu mengatakan bahwa hasil yang diharapkan adalah pengembangan ekosistem Reog Techno (Resilient Ecosystem and Geographic Technology). Reog Techno adalah ekosistem yang berbasis teknologi yang tangguh dan adaptif. Ini akan digunakan sebagai model integratif pembangunan Desa Mandiri yang bergantung pada potensi ekonomi, mitigasi bencana, dan digitalisasi data.
Kolaborasi antara UMPO, BPBD Kabupaten Ponorogo, dan Desa Talun terjadi dalam program yang didukung oleh Hibah Riset Fundamental Reguler dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
✒️ FJ