TAJDID.ID~Yogyakarta || Pukul 09.00 pagi, Sabtu (1/2), Kota Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian dunia seni dan budaya dengan digelarnya “Festival Seni Viral Sepi”,
Acara ini menggabungkan seni kontemporer, teknologi digital, dan nilai-nilai spiritualitas yang diambil dari ayat-ayat Al-Quran. Festival ini diadakan di Taman Budaya Yogyakarta dan dihadiri oleh seniman, budayawan, serta masyarakat umum yang antusias menyaksikan kolaborasi unik ini.
Apa Itu Festival Seni Viral Sepi?
Festival Seni Viral Sepi adalah sebuah acara seni yang mengusung konsep “viral dalam kesepian”. Konsep ini terinspirasi dari fenomena modern di mana sesuatu bisa menjadi viral secara digital, tetapi sepi secara makna. Festival ini bertujuan untuk mengajak masyarakat merenungkan kembali arti kebersamaan, spiritualitas, dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah gempuran teknologi dan media sosial.
Acara ini menampilkan berbagai karya seni instalasi, pertunjukan teater, dan pameran digital yang menggabungkan teknologi augmented reality (AR) dengan ayat-ayat Al-Quran. Salah satu karya yang paling menarik perhatian adalah instalasi seni bertajuk “Dengan Nama-Nya yang Maha Pengasih”, yang menampilkan proyeksi hologram ayat-ayat Al-Quran dalam bentuk kaligrafi modern.
Inspirasi dari Al-Quran
Salah satu ayat Al-Quran yang menjadi inspirasi utama festival ini adalah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-Fatihah: 1)
Ayat ini dipilih sebagai simbol kasih sayang dan kebersamaan, yang menjadi inti dari festival ini. Selain itu, ayat-ayat lain seperti:
*وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ*
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2)
juga dihadirkan dalam bentuk visual dan audio, mengingatkan pengunjung akan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam menciptakan kebaikan.
“Kolaborasi Seni dan Teknologi**
Festival ini menampilkan berbagai karya seni yang memadukan teknologi modern dengan nilai-nilai spiritual. Salah satu instalasi yang paling memukau adalah “The Light of Guidance”, sebuah proyeksi hologram yang menampilkan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran dalam bentuk 3D. Pengunjung dapat berinteraksi dengan instalasi ini melalui aplikasi AR di ponsel mereka, menciptakan pengalaman yang mendalam dan personal.
Selain itu, festival ini juga menampilkan pertunjukan teater kontemporer berjudul
“Sepi yang Viral”, yang mengisahkan perjalanan seorang pemuda yang mencari makna hidup di tengah hiruk-pikuk media sosial. Pertunjukan ini diakhiri dengan pembacaan ayat Al-Quran:
*إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ*
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)
Partisipasi Seniman Lokal dan Internasional
Festival Seni Viral Sepi tidak hanya melibatkan seniman lokal Yogyakarta, tetapi juga seniman internasional. Salah satu seniman yang turut memeriahkan acara ini adalah Ahmad Fahmi, seorang seniman kaligrafi asal Mesir, yang membawa karya instalasi bertajuk “The Eternal Light”. Karya ini menggambarkan keindahan ayat-ayat Al-Quran dalam bentuk kaligrafi yang dipadukan dengan teknologi proyeksi cahaya.
Selain itu, seniman lokal seperti Dian Sastrowardoyo dan Eko Nugroho, juga turut berkontribusi dengan karya-karya mereka yang sarat akan makna dan kritik sosial.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Festival ini tidak hanya menjadi ajang pameran seni, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi masyarakat. Banyak pengunjung yang merasa terinspirasi untuk lebih mendalami nilai-nilai spiritual dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut “Dr. H. Muhammad Ali”, seorang ahli tafsir Al-Quran yang hadir dalam acara ini, festival ini berhasil menggabungkan seni, teknologi, dan spiritualitas dengan harmonis.
“Ini adalah bukti bahwa seni dan teknologi bisa menjadi media untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dari Al-Quran,” ujarnya.
Harapan ke Depan
Festival Seni Viral Sepi diharapkan dapat menjadi agenda tahunan di Yogyakarta. Panitia berencana untuk mengembangkan konsep ini lebih luas, melibatkan lebih banyak seniman dan teknologi terkini.
“Kami berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga menjadi gerakan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai spiritual di tengah perkembangan teknologi,” kata Rina Dewi, ketua panitia festival.
Tentang Festival Seni Viral Sepi
Festival Seni Viral Sepi adalah acara seni kontemporer yang menggabungkan seni, teknologi, dan spiritualitas. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Seni Yogyakarta bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Festival Seni Viral Sepi di Yogyakarta menjadi sebuah wadah unik yang menggabungkan seni kontemporer, teknologi digital, dan nilai spiritualitas. Dengan tema “viral dalam kesepian” festival ini mengajak masyarakat untuk merenungkan arti kebersamaan dan kemanusiaan di era digital. Melalui berbagai instalasi seni, pertunjukan teater, dan interaksi teknologi augmented reality, acara ini berhasil menciptakan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung.
Menghadirkan ayat-ayat Al-Quran sebagai sumber inspirasi, festival ini menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam menciptakan kebaikan. Partisipasi seniman lokal dan internasional menambah keberagaman dan makna dalam karya-karya yang ditampilkan. Dengan dampak positif bagi masyarakat, festival ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang terus mengingatkan akan nilai-nilai spiritual di tengah perkembangan teknologi.
Festival Seni Viral Sepi bukan hanya sekadar ajang seni, tetapi juga gerakan untuk menyebarkan pesan kebaikan dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Penulis: Content writer Bersama Tim Media Budaya Yogyakarta