TAJDID.ID~Medan || Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara melalui Majelis Hukum dan HAM ( MHH) Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS), Lembaga Pengembangan dan Penelitian ‘Aisyiyah (LPPA) menggelar Seminar Nasional yang menghadirkan beberapa pakar secara nasional.
Seminar nasional yang dibuka secara resmi oleh Asisten III Provinsi Sumatera Utara Ir. Lies Handayani Siregar M.MA itu dihadiri berbagai tokoh organisasi perempuan dari BKOW Forhati, Majelis Taklim, Pimpinan Aisyiyah Daerah, dan ratusan anggota majelis dan lembaga dilingkungan PW Aisyiyah Sumatera Utara.
Asisten III Bidang Kesejahteraan Sosial Pemprovsu Ir. Lies Handayani M.,MA pada pembukaan seminar yang bersamaan dengan kegiatan hari Ibu itu, memujikan peran Aisyiyah dalam pembangunan disektor perempuan dan anak. Persoalan perempuan dan anak tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah tapi harus dilakukan bersama stakeholder lain, diantaranya adalah Aisyiyah.
Lies Handayani memujikan peran Aisyiyah di Sumatera Utara. Banyak hal yang sudah dilakukan Aisyiyah. Untuk itu pemerintah berharap Aisyiyah akan terus memainkan peran strategisnya, khususnya dalam menangani berbagai persoalan perempuan dan anak.
Seminar nasional yang bertajuk “Lindungi Korban, Hapus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, untuk Aisyiyah Berkeadilan dan Berkemajuan untuk Indonesia Emas” berlangsung di Aula Raja Inal, Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Ahad (22/12).
Gerakan Aisyiyah Berkemajuan
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Dr. Sulidar MA pada pembukaan itu menjelaskan lima karakter gerakan Aisyiyah yang harus menjadi perhatian semua unsur pimpinan dan warga Aisyiyah. Kelima gerakan itu adalah ) Gerakan Islam Berkemajuan, Gerakan Perempuan Berkemajuan, Berakan Praksis Sosial Ber basis Komunitas, Gerakan Praksis Amal Usaha dan Gerakan Berwawasan Kebangsaan Kemanusiaan Universal.
Hal yang sama disampaikan Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara, Dr. Nur Rahmah Amini MAg yang berharap gerakan Aisyiyah yang sudah baik dapat terus ditingkatkan lebih baik. Nur Rahmah mengajak organisasi perempuan lainnya di Sumatera Utara untuk sama-sama bergandengan tangan meningkatkan kesejahteraan perempuan yang berkeadilan.
Nur Rahmah pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada perempuan hebat Aisyiyah (para senior) yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Aisyiyah.
Beberapa tokoh senior Aisyiyah yang hadir diberikan apresiasi oleh panitia, seperti Nuraini SB, Izwita Idham, Asmawita, Wimaslina, Ratna Wati Lubis. Untaian bunga diberikan kepada para senior itu oleh Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial Dr. Yurisna Tanjung, Ketua Majelis Hukum dan HAM Dr. Atika Rahmi, dan Ketua Lembaga Pengembangan dan Penelitian Aisyiyah Dr. Syafrida Hani.
Seminar dengan tajuk Lindungi Korban, Hapus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, untuk Aisyiyah Berkeadilan dan Berkemajuan untuk Indonesia Emas” menghadirkan narasumber nasional seperti Prof. Dr. Alimatul Qibtiyah MSi PhD (Kabid Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak) dari LPSK, Dr. Azmiati Zuliah MH ( Dosen Fakultas Hukum Univ. Darmawangsa), Roima Harahap MAP ( Kabid Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak), Yulisa Maharani SH MH ( Tenaga Ahli Biro Penelitian Permohonan LPSK), AKP Efrianti SH (Poldasu) dan Dr. Flora Nainggolan SM Mhum ( Kepala Bidang HAM Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara).
Pada awal seminar, Ketua Panitia Seminar Nasional Ramadani menyampaikan laporan kegiatan berlangsung atas kerjasama tiga majelis dan lembaga Aisyiyah Sumatera terkait dengan berbagai permasalah perempuan dan anak di Sumatera Utara. Kata Ramadani berbagai kasus kekerasan yang terjadi secara nasional mencapai 24.289 kasus dan lebih dari 21 ribu korbannya adalah perempuan. Da, Sumatera Utara berada di peringkat ke-4 dari jumlah kekerasan yang terjadi.
” Kondisi yang memerihatinkan inilah yang kemudian menginspirasi Aisyiyah Sumatera Utara menggelar Seminar Nasional,” kata Ramadani.
Seminar nasional ditandai dengan dilangsungjkannya survey kepada peserta yang hadir melalui format googleform yang hasilnya menunjukkan bahwa kekerasan umumnya dilakukan keluar, teman dan kerabat dekat dan penyebab umum adalah ekonomi, pengangguran dan narkoba.
Seminar juga ditandai dengan hiburan menarik dari siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Perguruan Aisyiyah Sumatera Utara yang berlokasi di Bandar Khalifah, Tembung, Deli Serdang. (Syaifulh)