TAJDID.ID~Cairo || Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU), Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, baru saja menyelesaikan perjalanan akademik ke Mesir pada pertengahan September 2024. Dalam kunjungannya yang berlangsung selama 10 hari, Arwin terlibat dalam serangkaian aktivitas ilmiah, penelitian, dan pertemuan dengan berbagai akademisi serta komunitas mahasiswa Indonesia di Mesir.
Salah satu agenda utama dalam perjalanan tersebut adalah partisipasinya sebagai pembicara dalam forum terbatas di Pusat Kebudayaan Indonesia di Cairo (Al-Markaz ats-Tsaqafy al-Indunisiy). Arwin menyampaikan materi tentang ilmu falak kepada mahasiswa Mesir dan pelajar dari berbagai bidang. Menariknya, presentasi tersebut dilakukan dalam bahasa Arab, yang memperlihatkan kelihaiannya dalam berkomunikasi dengan peserta yang mayoritas berasal dari Mesir.
Tidak hanya terlibat dalam kegiatan diskusi, Dr. Arwin juga memimpin penelitian terhadap naskah-naskah falak abad ke-9 Hijriyah (15 Masehi) yang tersimpan di beberapa institusi ternama di Mesir, seperti Perpustakaan Nasional Mesir (Darul Kutub al-Mishriyyah), Institut Manuskrip Arab (Ma’had al-Makhthuthat al-‘Arabiyyah), dan Perpustakaan Al-Azhar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai karakteristik dan konstruksi naskah falak tersebut, yang nantinya akan dihubungkan dengan kajian falak modern. Riset ini merupakan bagian dari proyek kolaboratif antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan pihak akademisi Mesir.
Selain kegiatan riset, Arwin juga menjalin hubungan dengan akademisi Mesir, seperti Dr. Mahmud Mahdi Ibrahim dari Misr University for Science & Technology, yang bersama-sama memperluas kerjasama penelitian dalam bidang falak dan astronomi.
Kunjungan ini juga mempererat silaturahmi dengan komunitas Muhammadiyah di Cairo, di mana Arwin bertemu dengan para mahasiswa yang tergabung dalam PCIM Cairo. Para mahasiswa yang mayoritas sedang menempuh pendidikan S2 dan S3 ini meminta bimbingan serta arahan dari Arwin terkait pengembangan literasi dan ilmu di Mesir. Dalam kesempatan tersebut, Arwin juga menyerahkan beberapa buku karya tulisnya untuk memperkaya koleksi literasi di perpustakaan PCIM Cairo.
Sebagai penutup dari kunjungannya, Dr. Arwin mengunjungi Observatorium Helwan, salah satu observatorium tertua dan paling berpengaruh di Afrika dan dunia Arab, yang didirikan pada tahun 1903. Observatorium ini juga telah diakui sebagai salah satu situs warisan UNESCO. Di Observatorium Helwan, Dr. Arwin mendapat kesempatan untuk memperkenalkan OIF UMSU di hadapan para guru besar dan peneliti di sana. Beliau juga bertemu dengan direktur observatorium tersebut, Prof. Dr. Taha Rabeh, dalam rangka membahas potensi kerjasama ke depannya. Kunjungan ini juga menjadi momen nostalgia bagi Dr. Arwin, yang pernah melakukan penelitian di tempat yang sama saat menyelesaikan studi doktoralnya di Mesir.
Perjalanan akademik ini tidak hanya memperkuat posisi OIF UMSU sebagai pusat penelitian falak terdepan di Indonesia, tetapi juga semakin memperkokoh Program Studi Ilmu Falak UMSU yang baru berusia 2 tahun. Keberhasilan Arwin dalam memaparkan capaian OIF dan prodi ini di forum-forum internasional menjadi langkah penting dalam meningkatkan reputasi UMSU sebagai institusi yang mampu berkiprah di dunia akademik global, khususnya dalam bidang ilmu falak dan astronomi. (*)