TAJDID.ID~Madiun || Tim Task Force Akselerasi Penggabungan/Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta (APPPTS) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pembentukan UMJT tahap kedua.
Di tahap kedua ini, Bimtek yang dilakukan berupa pembahasan pengenai pengelolaan pengajaran Prodi Psikologi UMJT nantinya.
Ada 15 anggota tim Task Force APPPTS UMMAD yang mengikuti Bintek pengelolaan Prodi Psikologi UMJT yang menggunakan tempat di Ruang Rapat kampus 1 UMMAD, Selasa, 2 Juli 2024.
Termasuk dengan menghadirkan nara sumber Bintek seorang psikolog serta Guru Besar bidang Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR). Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T.
Hadir pula sebagai tim penyusun materi pengelolaan pengajaran Prodi Psikologi UMJT dalam Bimtek ini, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum serta Dekan FISIP UMMAD, Dr. Daliman.SU.
Selain itu juga diikuti tim Task Force APPPTS UMMAD menjadi UMJT dari UMMAD sebanyak 6 dosen dan 2 tendik serta 4 dosen Prodi Psikologi UMJT.
Saat proses Bimtek yang dilakukan dengan model diskusi, nara sumber Bimtek, Prof. Dr. Fendy Suhariadi M.T secara khusus mendorong agar Prodi Psikologi UMJT memiliki keistimewaan ataupun ciri khas tersendiri ketimbang Prodi Psikologi universitas lain.
Kemudian muncul pemahaman mengenai Psikologi Kewirausahaan yang menjadi ciri khas Prodi Psikologi UMJT mengingat UMMAD memiliki Prodi Biokewirausahaan.
“(UMMAD) ini ada Prodi Biokewirausahaan. Ini menarik, bisa diajak Kerjasama,” kata Prof Fendy saat diskusi.
Prof. Fendy Suhariadi melanjutkan, Ketika sudah ada ciri khas yang dimiliki maka selanjutnya harus ada hal-hal yang ditawarkam. Diibaratkan orang yang berjualan nasi goreng special tentu harus ada hal Istimewa yang ditawarkan kepada pembeli.
“Karena Madiun banyak UMKM, maka spesialnya disitu (Psikologi Wirausaha),”
Kemudian Prof. Harun Joko Prayitno menyambung dengan menyampaikan opsi ‘Psikologi Industri Kreatif” sebagai ciri khas Prodi Psikologi UMJT.
“Psikologi Industri Kreatif juga menarik. Kalau wira usaha terlalu kecil (pemahamannya). Industri kreatif bisa mencakup lebih luas (pengetahuannya),” kata Direktur Akademik UMMAD tersebut.
Dalam Bimtek ini juga telah berhasil membuat kesepakatan mengenai 10 mata kuliah yang menjadi penekanan dari keistimewaan Prodi Psikologi UMJT sebagai Prodi Psikologi industri Kreatif.
Koordinator pendirian Prodi Psikologi UMJT, Ravhida Anniza Andyani, M.Stat mengatakan, 10 mata kuliah yang disepakati untuk memunculkan keistimewaan dari Psikologi Industri Kreatif itu adalah Psikologi Kewirausahaan, Manajemen SDM, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pemasaran, Penilaian Kerja, Work Assessment, Desain Pelatihan.
“Kemudian mata kuliah Teknik Komunikasi dan Negosiasi, Psikologi Komunitas, serta Budaya Organisasi,” jelas tenaga pengajar Prodi Ilmu Aktuaria UMMAD itu.
Kurikulum
Dalam Bimtek 2 APPPTS dibahas pula penjabaran kurikulum Prodi Psikologi UMJT dengan menggunakan substansi pembentukan kurikulum dari beberapa panduan.
Yaitu dari Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) kemudian dari sumber pemerintah melalui UU Psikologi dan juga sumber kurikulum dari universitas dalam hal ini dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Materi pembahasan lain dalam Bimteks ini adalah jumlah mata kuliah yang akan diajarkan di Prodi Psikologi UMJT yang mencapai 60 mata kuliah dengan sebanyak 146-148 SKS serta 5 mata kuliah pilihan (minimal 3 mata kuliah harus dipilih mahasiswa)
Juga dibahas mengenai struktur organisasi dari Prodi Psikologi UMJT yang akan bergabung dengan fakultas tertentu yang namanya masih akan melihat perkembangan ke depan dari pembahasan prodi-prodi baru lainnya yang ada di UMJT seperti prodi Hukum dll.
Tindak lanjut
Setelah dilakukan Bimtek APPPTS UMMAD menjadi UMJT ini, tindak lanjut yang dilakukan adalah mengumpulkan revisi borang.
Khusus untuk Prodi Psikologi UMJT maka maksimal hingga tanggal 10 Juli nanti sudah tercapai hasil 90 persen materi pengelolaan pengajarannya termasuk penjabaran 10 mata kuliah yang ditekankan di Prodi Psikologi UMJT.
Harapannya pada tanggal 10 Juli itu sudah bisa upload borang akreditasi awal ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. (*)