Dosen FISIP UMSU ini mengusulkan 8 (delapan) tahapan dalam roadmap berdasarkan kondisi negara-negara pendukung Deklarasi Kampala.
Pertama, memahami MMT. Shohibul Anshor Siregar menyarankan untuk memberikan informasi dan edukasi yang komprehensif kepada negara-negara Selatan ini mengenai prinsip-prinsip dan tujuan MMT, serta bagaimana MMT dapat berkontribusi terhadap keselamatan mereka.
Kedua, membentuk Komite MMT. Ia merekomendasikan untuk segera membentuk komite khusus yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan MMT. Menurutnya, komite ini dapat terdiri dari perwakilan negara-negara pendukung yang memiliki keahlian di bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan.
Ketiga: Menganalisis Situasi Ekonomi GNB. Analisis menyeluruh terhadap situasi ekonomi masing-masing negara pendukung deklarasi, termasuk tantangan dan peluang yang mereka hadapi. “Hal ini akan membantu dalam menentukan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memperkuat kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota,” ujar Shohibul.
Keempat, mengidentifikasi Proyek Kolaboratif. Usulkan untuk mengidentifikasi proyek-proyek kolaboratif yang dapat diimplementasikan oleh negara-negara pendukung deklarasi dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kesejahteraan sosial.
“Proyek-proyek ini dapat mencakup sektor-sektor seperti infrastruktur, energi terbarukan, pertanian, pariwisata, dan pendidikan,” jelasnya.
Kelima, meningkatkan Akses ke Pembiayaan. Berbagai inisiatif dan inovasi diperlukan untuk membantu negara-negara pendukung deklarasi dalam mengakses pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan proyek-proyek kolaboratif. Hal ini dapat melibatkan pengembangan sumber pembiayaan yang berkelanjutan, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga keuangan internasional dan penggunaan instrumen keuangan yang inovatif.
Keenam, Pelatihan dan Alih Teknologi. Meningkatkan upaya pelatihan dan transfer teknologi di antara negara-negara pendukung deklarasi diperlukan dengan melibatkan pembentukan kemitraan antara lembaga pendidikan dan penelitian, dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian di bidang-bidang strategis seperti teknologi informasi, manufaktur maju, dan sumber daya alam.
Ketujuh: Advokasi dan Diplomasi. Forum-forum internasional untuk membangun kemitraan dengan organisasi-organisasi regional dan internasional yang memiliki tujuan yang sejalan sangat diperlukan. Hal ini akan memperkuat posisi negara-negara Selatan dalam menghadapi tantangan global dan memperluas jaringan kerja sama untuk mendukung keselamatan.
Kedelapan, Evaluasi dan Pemantauan. Shohibul melihat pentingnya evaluasi secara berkala terhadap implementasi MMT sesuai roadmap. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi keberhasilan, hambatan, dan peluang baru dalam upaya keselamatan, serta membuat perubahan yang diperlukan dalam peta jalan implementasi MMT.