TAJDID.ID~Medan || Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (LHKP-PWMSU) Shohibul Anshor Siregar menyarankan peta jalan penerapan pendekatan Modern Monetary Theory (MMT) sebagai solusi bagi negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non Blok (GNB) dan seluruh negara-negara kawasan Selatan. Penderitaan akibat keterbelakangan negara-negara itu sebetulnya adalah kisah objektif Sejarah kolonialisme dan keberlanjutannya hingga abad 21.
Hal itu dikemukakan Shohibul Anshor Siregar setelah menerima dan menelaah dokumen “Kampala Declaration of The 19th Summit Of Heads Of State And Government Of The Non-Aligned Movement (Nam), 19 – 20 January 2024” yang diselenggarakan di Kampala, Uganda.
“Memang harus dicatat, Deklarasi Kampala mencerminkan kemajuan yang dicapai sejak KTT ke-18 di Baku, Azerbaijan, pada tahun 2019, dan membahas tantangan dan isu-isu baru yang dihadapi oleh negara-negara anggota dan komunitas internasional secara umum,” jelas Shohibul Anshor Siregar.
Deklarasi ini juga mencerminkan prioritas dan kepentingan negara-negara anggota, terutama dalam hal kedaulatan negara dan isu-isu yang berkaitan dengan Palestina. Namun, menurut Shohibul deklarasi ini terutama berfokus pada isu-isu politik dan keamanan, dengan kurangnya penekanan pada isu-isu pembangunan ekonomi dan sosial yang juga penting bagi negara-negara anggota.
“Meskipun deklarasi ini menyoroti pentingnya prinsip-prinsip hukum internasional, namun belum jelas bagaimana implementasi dan penegakan prinsip-prinsip tersebut akan dilakukan. Deklarasi ini menekankan pentingnya reformasi PBB, namun tidak memberikan rincian atau strategi konkret untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Shohibul.
Selain itu, lanjut Shohibul, deklarasi ini mencerminkan pandangan dan posisi negara-negara anggota, sehingga tidak mencerminkan keragaman pandangan atau kepentingan yang mungkin ada di antara negara-negara tersebut. Resistensi atas deklarasi ini juga dapat muncul dari negara-negara yang memiliki pandangan atau kepentingan yang berbeda dalam hal isu-isu yang dibahas.
Meskipun demikian, kata Shohibul, deklarasi ini menunjukkan komitmen negara-negara anggota untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan global dan mempromosikan prinsip-prinsip yang dianut. Implementasi dan tindak lanjut dari deklarasi ini akan menjadi penentu sejauh mana tujuan dan aspirasi yang diungkapkan dalam dokumen ini dapat dicapai oleh negara-negara anggota.
“Sekaitan dengan itulah saya mengusulkan sebuah peta jalan untuk memperkenalkan dan menerapkan MMT sebagai sebuah pendekatan kebijakan ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan inklusif, pembangunan berkelanjutan, dan kesejahteraan sosial bagi negara-negara terbelakang ini,.” tegas Shohibul.