TAJDID.ID~Medan || Ketua MPP PAN Sumut Ibrahim Sakty Batubara menaggapi beredarnya Video pidato Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara Kementerian yang dikatikan dengan pelecehan dan penodaan terhadap agama tersebut adalah tidak benar. Ia menyarankan agar masyarakat dapat menonton video tersebut secara lengkap, bukan dari potongan-potongan video saja.
Berita terkait: Dinilai Bermain-main dengan Hal yang Sakral dalam Islam, Zulkifli Hasan Dituntut Minta Maaf
Ibrahim Sakty Batubara, yang juga mantan Wakil Ketua PWM Sumatera Utara itu mengatakan, bahwa ia telah menonton video tersebut secara utuh.
“Saya sudah menonton Video tersebut secara utuh. Saya melihat tak ada narasi dari yang diucapkan oleh Pak Zul yang dapat diartikan sebagai bentuk pelecehan agama” katanya pada media ini di Posko Pemenangan PAN Jln Selamat Ketaren Medan, Rabu malam.
Menurut Ibrahim, Zulhas dalam sambutannya hanya menceritakan bahwa ada fenomena perilaku warga di tempat lain yang berlebihan dalam mengekspresikan pilihan politiknya seperti keengganan menjaharkan kata “aamiin” dalam berdo’a dan menggerakkan dua jari saat membaca tasyahud dalam sholat. Pada bagian akhir dari sambutannya itu Pak Zulhas malah mengatakan “Alhamdulilah hal itu tidak terjadi disini” katanya.
“Lalu, dimana pelecehan agamanya ?” tanya Ibrahim kemudian.
Mantan Anggota DPR RI ini juga menyatakan, sepertinya pernyataan itu sengaja dibesar-besarkankan untuk kepentingan politik jangka pendek .
“Coba kalau pernyataan itu diucapkan tidak di tahun politik, pasti tidak ada yang mempersoalkan”, katanya.
Ibrahim mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak mudah menerima informasi yang tidak utuh dan beliau merasa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena persoalaan tersebut sangat tidak produktif dalam menjaga keutuhan ummat dan bangsa.
Seperti diketahui bahwa, sebelum Video Pak Zulhas itu beredar, ada dua ulama besar yaitu Ustazd Abdus Shomad dan Ustazd Adi Hidayat pernah berkelakar berkaitan dengan fenomena ibadah yang berkaitan dengan pemilihan presiden tersebut. Kedua Ulama tersebut lebih dahulu memberi tanggapan atas fenomena tersebut dan juga sangat viral tetapi tidak ada respon negatif dari masyarakat.
Menurut Ibrahim, Zulhas itu bukan orang yang suka dengan hal-hal yang dapat menimbulkan pro dan kontra. “Di awal kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PAN pada awal periode ini beliau malah melemparkan gagasan tentang “Politik Tanpa Gaduh”.
“Itu artinya, Pak Zulhas itu suka suasana tenang, damai, rukun dan guyub” kata Ibrahim Sakty Batubara, yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pakar Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Sumut itu. (*)
Kontributor: IP