TAJDID.ID~Yogyakarta || Kebutuhan insinyur di bidang jembatan dianggap masih tinggi untuk memenuhi kualitas jembatan di Indonesia. Ini sesuai dengan yang disampaikan Dr. Eng. Fauzri Fahimuddin, M.Sc., seorang insinyur di bidang teknik sipil sekaligus ketua dewan juri Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI 2023). Saat ditemui pada hari ketiga dari pelaksanaan KJI 2023 pada Rabu (18/10), ia mengatakan bahwa seluruh proses yang dilakukan oleh para peserta sejak awal pendaftaran kompetisi merupakan nilai yang dapat menghasilkan untuk menghasilkan insinyur profesional.
“Ada banyak insinyur yang dibutuhkan di Indonesia. Para peserta KJI 2023 secara tidak langsung telah berlatih bagaimana merancang jembatan dengan baik setelah melalui berbagai tahapan seleksi hingga sampai ke final yang berguna saat mereka menjadi insinyur jembatan di masa depan,” ungkap Fauzri.
Ia juga menilai bahwa seluruh peserta KJI 2023 sudah lulus pengujian konsep jembatan, mulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan, hingga perawatan jembatan.
Fauzri menyampaikan bahwa para finalis KJI 2023 telah ditunggu untuk mengisi kurangnya kebutuhan insinyur Indonesia di bidang jembatan. Ia sebagai seorang akademisi juga ingin menumbuhkan nilai yang diperlukan oleh calon isninyur.
“Kalau di lingkungan kampus, kami biasa menyebutnya dengan atmosfer akademik. Bagaimana para mahasiswa ini, khususnya mahasiswa teknik sipil melakukan dialog dengan dosen, kolega, bahkan pemangku kepentingan di daerah yang dapat mendukung gagasan mereka. Dan itu dapat mereka alami setelah nanti mereka bekerja, termasuk sebagai insinyur jembatan,” ujarnya.
Berita terkait:
Tujuan utama dari KJI 2023 bukan untuk mencari juara, namun bagaimana mempersiapkan para finalis menjadi insinyur jembatan di masa depan yang akan mengawal pembangunan jembatan di Indonesia. Dalam pelaksanaannya pun, KJI 2023 memiliki keunikan yang menjadi pembeda dengan KJI tahun sebelumnya.
“Kami sengaja menciptakan keunikan tersendiri di tahun ini, dimana kami menginginkan desain jembatan yang optimum dalam penerapannya. Tidak hanya sekadar desain yang kuat namun mahal secara pembiayaan, namun bagaimana menciptakan desain jembatan ideal yang kuat, efisien dari segi biaya dan mudah untuk pelaksanaannya. Konsep inilah yang diterapkan oleh peserta KJI 2023 ini. Mereka sudah paham bahwa harus ada penyesuaian dalam mempertimbangkan desain jembatan, yang tidak hanya memerlukan ilmu yang mumpuni namun juga intuisi yang tajam dan dapat dilatih melalui kompetisi ini. Seolah-olah mereka sudah praktik membuat jembatan yang sebenarnya,” pungkas Fauzri.
Terakhir, Fauzri juga menyampaikan jika nilai-nilai yang ia sebutkan telah dialami melalui KJI 2023. Ia juga berharap agar kepekaan dan intuisi di bidang perancangan jembatan yang dimiliki para finalis sudah mulai tumbuh dan dapat terus diasah. (ID).