TAJDID.ID~Tulungagung || Dalam membangun relawan, kata Tangguh dan Lestari jangan dipisahkan. Karena Lestari di sini merupakan salah satu tujuan SDG’s.
Hal tersebut disampaikan Hening Parlan, Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulanga Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aiayiyah saat menjadi Narasumber Utama pada Gladi Lapang Relawan Jama’ah Tangguh LLHPB Pimpinan Daerah Aisyiyah Tulungagung. Ahad (8/10/2023).
Menurutnya, tujuan Pembangunan Lestari adalah langkah strategis dalam upaya mencapai tujuan global secara bersama-sama di ranah lokal.
“Dan ranah lokal adalah milik relawan yang ada di daerah, mengingat Indonesia adalah daerah yang rawan bencana dan bencana itu dekat dengan kehidupan manusia,”ujarnya.
Untuk itu kata Hening, Aisyiyah harus menjadi tim yang peka terhadap bencana. MLH MDMC dan LLHPB Aisyiyah wajib membuat tim 24 jam yang siap siaga ketika ada bencana di lingkungannya.
“Bagi Aisyiyah menajadi relawan harus menyeluruh dengan sasaran utamanya adalah kelompok rentan yaitu ibu-ibu dan anak,”tegasnya.
Wakil ketua LLHPB PP Aisyiyah ini memberikan apresiasi yang luar biasa kepada LLHPB PDA Tulungagung yang telah menginisiasi diselenggrakanya Gladi Lapang Relawan Jama’ah Tangguh.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 110 relawan dari Amal Usaha Aisyiyah dan Muhammadiyah serta pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Hening berharap agar gladi dan simulasi ini tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi harus dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan. Sehingga yang dimaksud kesiapsiagaan di Relawan Jama’ah Tangguh harus mampu menyesuaikan dengan lingkungan di mana ketika ada bencana, ada komunitas yang bisa mengatasinya karena sudah memiliki ketrampilan yang didapat dari gladi.
“Maka wajib bagi MLH, MDMC dan LLHPB Aisyiyah membuat peta wilayah potensi bencana, terutama bagi Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah,”tutupnya. (*)
Kontributor: Endah Wijayanti/Iwan Abdul Gani