TAJDID.ID~Tanjung Morawa || Untuk membantu para penyandang tunanetra mengenal aksara, empat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) menggagas Lego Braille Brick dengan sensor suara bernama “KATA KITA”.
Sebagai langkah lanjutan untuk gerakan ini, para mahasiswa melibatkan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) sebagai mitra dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan huruf braille berbentuk lego yang dilaksanakan di Aula YAPENTRA, Jl. Medan Km. 21,5 Tanjung Morawa Sumatera Utara, Selasa (29/8).
Aini Tasya Nadria, Ketua Tim yang didampingi 3 anggota lainnya Muhammad Rionaldo, Zayyan Ramadhanti, dan Indah Adelia mengatakan bahwa Lego Braille Brick yang mereka beri nama “KATA KITA” ini merupakan salah satu luaran dari rangkaian program PKM yang akan mereka jalankan.
“Melalui aplikasi ini, disabilitas netra dapat dengan mudah mengenal dan mempelajari huruf braille karena didesain lebih interaktif” terangnya.
Sebelumnya empat mahasiswa FISIP UMSU ini berhasil memenangkan hibah pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) berjudul “KATAKITA : Lego Braille Bricks Berbasis Sensor Suara Sebagai Media Ajar Interaktif Bagi Peserta Didik di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA).
Aini melanjutkan, melalui KATA KITA kami akan membantu disabilitas netra untuk mengenal huruf braille dengan lebih mudah dan menyenangkan, secara khusus bagi mereka yang masih duduk di Sekolah Dasar.
“Lego Braille Brick yang kami buat di lengkapi tidak hanya dilengkapi dengan suara yang menyebutkan nama huruf braille masing-masing dari A sampai Z, tapi juga dilengkapi dengan kalimat apresiasi dan motivasi, sehingga membaca jadi lebih mudah dan menyenangkan” jelas Aini.
Linda Hutagalung, Kepala Sekolah YAPENTRA menyambut baik kegiatan dan gagasan para mahasiswa FISIP UMSU ini.
“Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa FISIP UMSU, gagasan ini akan sangat bermanfaat sebagai media ajar kami dalam mengenalkan huruf braille kepada anak didik di sekolah kami” tuturnya.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP UMSU Dra. Hj. Yurisna Tanjung, M.AP didampingi dosen pembimbing PKM Sahran Saputra yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa ini adalah wujud nyata dari tri dharma perguruan tinggi.
“Sebagai akademisi, kami juga memiliki tanggung jawab dalam hal pengabdian masyarakat, dan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari hal tersebut,” jelas Yurisna.
Sahran melanjutkan, kegiatan ini merupakan implementasi dari apa yang dipelajari oleh mahasiswa di dalam kelas.
“Apa yang digagas mahasiswa ini merupakan salah satu wujud implementasi praktik mikro pekerjaan sosial yang menjadi bagian kurikulum di Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU,” pungkasnya. (*)