Pembunuhan Hewan
Lebih banyak hewan mati daripada sebelumnya dan manusia membunuh tanaman eksotis bahkan sebelum mereka mengetahui keberadaan dan kemungkinan nilai tanaman ini.
Daftarnya jauh lebih panjang dari yang disebutkan. Masalah lingkungan lain yang juga buatan manusia termasuk penipisan ozon, polusi udara, polusi kimia dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Manusia dengan kejam melanggar batas planet tanpa rasa tanggung jawab dan penyesalan. Sampai mereka berhenti dan memperbaiki kerusakan yang telah mereka lakukan, manusia pada akhirnya akan menghancurkan diri sendiri seperti mereka mengusir spesies lain.
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS ar~Rum Ayat 41)
Ayat ini menyiratkan bahwa ketika manusia tidak cukup berhati-hati, atau ketika mereka mengelola bumi terutama berdasarkan keserakahan dan keuntungan ekonomi, kehancuran akan terjadi.
Kehancuran ini merupakan bentuk hukuman Tuhan sekaligus pengingat bagi manusia bahwa mereka memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menghargai sumber daya yang ditawarkan di Bumi, melestarikan lingkungan sambil mengejar pembangunan ekonomi, mengelola bumi secara efisien, dan menegakkan keadilan sosial.
Meskipun ada ayat yang menegaskan kerusakan yang telah dilakukan manusia (dan mungkin akan terus terjadi di masa depan), ada ayat lain di mana Tuhan mengungkapkan kebanggaan dan kesenangan-Nya setelah menciptakan manusia.
Allah berfirman dalam al~Qur’an Surat al-Baqarah, ayat 30: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.
Para malaikat tentu punya alasan kuat untuk meragukan penciptaan manusia karena manusia hanya membuktikan kecurigaan mereka benar; manusia telah merusak bumi dan menumpahkan darah.
Tuhan di sisi lain, dengan pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, memiliki iman yang dalam pada umat manusia. Dia menjawab kembali kepada para malaikat, ‘Aku tahu apa yang tidak kamu ketahui.’
Kata-kata ilahi yang indah ini dengan jelas menunjukkan bahwa sebanyak manusia menghancurkan dan membunuh, mereka memiliki kemampuan yang sama (jika tidak lebih) untuk membalikkan, bertobat, belajar, membangun, memakmurkan, menghargai, menunjukkan kasih sayang dan menyebarkan keadilan. (*)
Sumber: aboutislam.net
Raudah Mohamad Yunus adalah seorang peneliti, penulis dan aktivis sosial yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Minat penelitiannya meliputi penuaan, pelecehan orang tua, perdagangan manusia dan kesehatan pengungsi. Dia adalah editor dua buku; ‘Tales of Mothers: Of keberanian dan cinta’ dan ‘Displaced and Forgotten: Memoar of pengungsi.’