TAJDID.ID~Medan || Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Titi Papan melaksanakan Pengajian Bulanan yang bertempat di masjid Taqwa Ranting Titi Papan, Jalan Muslim Pancasila Gg. Sekata Ujung, lingk X, kelurahan Tanah 600, Medan Marelan, Jum’at (11/8/2023) malam.
Acara yang dipimpin oleh Sekretaris Ranting Faisal Riza, SH.,MH, diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran saudari Wulandari.
Kemudian dilanjutkan sambutan pembukaan pengajian Ketua Kenadziran Mesjid Taqwa Dr Faisal, SH. M.Hum.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan progres pembangunan mesjid, yang baru saja pemasangan Qubah, dan akan dilanjutkan dengan pembangunan teras Mesjid.
“Alhamdulillah progres pembangunan masjid Taqwa PRM Titi Papan sangat baik. Belum lama ini kita baru memasang qubah, dan akan kita lanjutkan dengan pembangunan teras,” ungkap Dekan Fakultas Hukum UMSU ini.
“Karena itu, atas nama Kenaziran Masjid Taqwa PRM Titi Papan saya mengucapkan terimakasih atas infaq, shadaqah, wakaf jamaah dan kaum muslimin pada umumnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Faisal menjelaskan, bahwa masjir ini merupakan Amal Usaha persyarikan Muhammadiyah yang disediakan untuk umat Islam, tidak saja untuk ibadah shalat, tetapi juga untuk tempat pemberdayaan masyarakat, baik sosial politik dan ekonomi.
Hadir dalam pengajian tersebut para pengurus rantung diantaranya, Saudara Benito Asdhi K SH. MH , Dr Juli Martiono, SH. MH
Selanjutnya, dalam ceramahnya Al ustadz Pratama M. Panjaitan menyampaikan materi tentang ciri-ciri orang yang bertakwa menurut Al -Quran.
“Arti takwa adalah mengerjakan dengan penuh upaya apa yang diperintah oleh Allah, serta meninggalkan dengan penuh daya apa yang dilarang oleh Allah,” ujar Al ustadz Pratama M. Panjaitan.
Lebeih lanjut ia menyampaikan ciri-ciri orang yang bertakwa sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran surah Ali Imran ayat 133-136.
Pertama, menafkahkan sebagian harta. “Maksudnya, orang yang bertakwa bukan saja mereka yang mengeluarkan zakat sebagai kewajiban atas harta kekayaannya, namun juga mau mengeluarkan sebagian hartanya untuk sedekah,” jelasnya.
Kedua, menahan amarah. Orang yang bertakwa adalah mereka yang sanggup menguasai diri di kala marah sedang memuncak. Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang tidak gampang dikuasai oleh amarahnya. Tingkat kesabaran mereka luar biasa, sehingga saat marah ia masih mengalahkan nafsu amarahnya.
“Dengan demikian, bukan termasuk dalam kategori orang bertakwa jika mereka sering emosi dan suka marah,” tegasnya.
Keempat, memberi maaf. Kesalahan seseorang kepada orang lain adalah merupakan dosa yang berhubungan langsung dengan sesama. Dosa seperti ini baru bisa dimaafkan jika seseorang yang disakiti mau memberikan kata maaf.
“Namun, jika tidak, maka selamanya dosa itu tidak akan terhapus, bahkan Allah pun tidak akan memberikan pengampunan terhadap dosa tersebut,” kata Al ustadz Pratama M. Panjaitan.
Keempat, mengerjakan kebaikan. Orang-orang yang bertakwa itu selalu melakukan kebaikan. Mereka tidak suka dengan perbuatan kemungkaran yang bisa menimbulkan kemuzaratan.
“Bukanlah termasuk orang-orang bertakwa jika seseorang itu selalu berbuat kerusakan,” ujarnya.
Terakhir, ciri-ciri orang yang bertakwa, jika mereka cepat-cepat menyadari kesalahan yang diperbuat, lalu beristigfar, memohon ampun kepada Allah.
“Sementara yang bukan orang bertakwa, jika saat salah ia tidak sadar, atau jika pun sadar namun tetap ia jalani kesalahan itu tanpa ada niatan untuk beristigfar memohon ampun kepada Allah dan memperbaiki diri,” pungkasnya. (*)