TAJDID.ID~Medan || Terkait sikap Walikota Medan, Bobby Nasution yang mendukung tindakan tembak mati begal harus dipahami sebagai bentuk keinginan seorang pemimpin/walikota yang menginginkan agar warganya masyarakat kota Medan merasakan adanya jaminan keamanan dalam menjalankan aktifitas apalagi terkait dalam usaha mencari nafkah.
Demikian dikatakan Ketua Umum Koordinator Wilayah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara (Korwil FOKAL IMM Sumut), Sahlan Marpaung d Medan, Jum’at (14/7/2023).
“Maraknya kejahatan begal akhir akhir ini sudah sampai pada taraf dimana masyarakat sudah merasa tidak lagi memiliki rasa aman dalam menjalankan aktifitas mereka, terutama pada saat malam hari,” ujar Sahlan Marpaung didamping Sekum Korwil FOKAL IMM Sumut, Rafdinal.
Menurut Sahlan, kondisi seperti ini akan berdampak luas nantinya pada banyak hal, tidak saja pada roda perekonomian tapi banyak hal lain, semisal kegiatan-kegiatan sosial keagamaan oleh masyarakat yang banyak dilakukan malam hari atau menjelang subuh.
“Itu yang harus dipahami mengapa Walikota sampai pada sikap mendukung tindakan tembak mati bagi para begal,” ucap Sahlan Marpaung.
Namun meskipun demikian, sambung Rafdinal, tentu saja aparat kepolisian sebagai penegak hukum tidak akan menjadikan dukungan tersebut untuk kemudian bertindak gegabah.
“Kita yakin sebagai penegak hukum, aparat kepolisian akan tetap bertindak profesional dalam menangani kejahatan dan aksi para begal tersebut.” kata Rafdinal.
Diketahui, seorang pelaku begal bernama Bima Bastian alias Jarot tewas ditembak anggota Polrestabes Medan pada Senin, 3 Juli 2023. Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengapresiasi langkah tegas dari pihak kepolisian tersebut.
Apresiasi menantu Jokowi itu disampaikan melalui akun Twitter miliknya @bobbynasution, Senin, 10 Juli 2023.
“Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa Kapolrestabes Medan beserta jajarannya telah berhasil menembak mati salah satu pelaku begal sadis yang sangat meresahkan,” cuit Bobby, Selasa (11 Juli 2023).
Bobby mengungkapkan alasannya mengapresiasi polisi yang menembak mati begal. Menurutnya, begal dan pelaku kejahatan sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat Kota Medan. “Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat,” lanjut Bobby melalui cuitannya.
Apresiasi Bobby terhadap tindakan tegas kepada pelaku begal menuai kritikan dari sejumlah pihak. Beberapa di antaranya yaitu Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Medan dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan atau Kontras Sumatera Utara.
Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby serupa dengan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing). (*)
(*)