TAJDID.ID~Samosir || Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait ‘Strategi Tata Kelola Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Samosir’ di Aula Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir , Kamis (13/7/2023).
Kegiatan FGD yang diikuti oleh puluhan peserta dari lembaga masyarakat, pelaku pariwisata, mahasiswa dan jurnalis tersebut dipandu oleh Dosen IAP FISIP UMSU Agung Saputra.S.Sos.M.AP dengan menghadirkan nara sumber, yakni Direktur Sarana Konsultas Diklat Nasional (SKDN) dan Juga Dosen FH UMSU Dr Ramlan.SH.M.Hum dan Dosen IAP FISIP UMSU Dr.Siti Hajar.S.Sos.M.SP
Dalam prolognya, Agung menjelaskan, kegiatan FGD tata kelola desa wisata berbasis kearifan lokal di Kabupaten Samosir ini merupakan gagasan pemerintah (dinas Kebudayaan dan Pariwisata).
“Tujuan dari kegiatan ini untuk merumuskan standar dan klaster desa wisata yang berorientasi pada keunikan potensi desanya sehingga dapat menjadi wisata desa yang unggul,” ujar Agung.
“Materi yang diberikan secara khusus untuk mengembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal melalui pendekatan penta helix yang mengarah pada sistem kerjasama dan kemitraan,” imbuhnya.
Dalam paparannya, pemateri FGD Dr Siti Hajar menjelaskan tentang model Penta Helix untuk tata kelola desa wisata berbasis kearifan lokal sangat penting terhadap pengembangan pariwisata di Kabupaten Samosir ke depan.
“Model Penta Helix terkait pmbangun kolaborasi diantara stakeholder yang dapat bersinergi dalam membentuk desa wisata yang mempunyai ikon wisata desa yang khas dan unggul.” ujarnya”.
Melalui FGD ini model pengelolahan pariwisata dengan memanfaatkan kearifan lokal juga dapat membantu masyarakat yang menjadi pelaku usaha dalam hal perizinan di sektor pariwisata berdasarkan regulasi yang sudah ditetapkan.
“FGD Tata Kelola Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Samosir yang dihadiri komponen penta helix yang bertujuan untuk menyatukan komitmen dan mensinergikan visi misi pembangunan daerah kawasan wisata,” pungkasnya. (*)