TAJDID.ID~Medan || Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Alpi Sahari SH MHum menilai ada kemiripan dari karakter gerakan persyarikatan Muhammadiyah dengan Kepolisian Republik Indonesia. Kemiripan itu terletak pada komitmen pro pembaruan (tajdid) dan transformasi, sedikit bicara tapi banyak berbuat.
Alpi menjelaskan, Kapolri Jenderal. Pol. Drs. Listyo Sigit Prawobo Msi telah meletakkan pondasi dasar Polri yang prediktif, responsibiltas dan transparansi berkeadilan sebagai wujud nyata keadilan transformatif sehingga intstitusi Polri memliki kekuatan paripurna yang didukung dengan penguatan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Gerakan tajdid Indonesia berkemajuan itu ada di intitusi Polri, sedangkan Islam Berkemajuan ada di Muhammadiyah,” ujar Alpi, Jum’at (30/6).
Terkait hal tersebut, Alpi mengatakan dirinya sangat tertarik dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi pada saat menyampaikan kata sambutan pengukuhan Guru Besar Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, MSi, bahwa sosok Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listiyo Sigit Prabowo Msi mencerminkan sikap insan bermuhammadiyah yakni “sedikit bicara tapi telah banyak berbuat’ .
“Artinya bahwa transformasi menuju Polri yang PRESISiI bukan hanya sekedar retorika, slogan (blact letter rule) namun telah dirasakan implementasinya oleh masyarakat dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan,” sebut Alpi.
Di dalam dimensi disiplin ilmu hukum, kata Alpi, bahwa untuk memprediksi efektivitas suatu kaedah hukum tidak terlepas dari sistem hukum yang rasional, karena pada sistem hukum rasional yang memberikan panduan adalah hukum itu sendiri, bukan sistem hukum yang khatismatik yang disebut sebagai “law prophet”.
“Sistem hukum rasional dielaborasi melalui sistem keadilan yang secara profesional. Dengan cara demikian membuat orang terhindar dari penafsiran hukum secara black letter rules atau penafsiran legalistis,” tegasnya.
“Selamat HUT Bhayangkara ke 77 Polri Presisi membangun negeri, pemilu damai Indonesia maju,” tutup Alpi. (*)