TAJDID.ID~Banyumas || Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir berpesan supaya warga persyarikatan Muhammadiyah tidak terlena dan melupakan semangat berkemajuan. Hal itu beliau sampaikan terkait dengan segala potensi dan kemajuan yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah saat ini,
“Warga persyarikatan jangan merasa sudah unggul dan maju, lalu kemudian melupakan semangat berkemajuan yang selama menjadi jiwa Muhammadiyah,” ujar Haedar di hadapan pimpinan dan anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas periode 2023-2027, Kamis (8/6), dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Haedar menuturkan, jika dahulu Muhammadiyah merasa leading dibandingkan dengan organisasi lain, maka hal itu tidak boleh kemudian terus diromantisasi, sebab zaman terus berputar.
“Maka semangat berkemajuan, seperti yang disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan harus menjadi ruh gerakan persyarikatan dalam membangun peradaban,” kata Haedar.
“Alih-alih berkemunduran, Muhammadiyah stagnasi atau berjalan di tempat saja seharusnya tidak boleh terjadi. Jangan sampai Muhammadiyah bernasib sama dengan banyak organisasi yang lahir bersamaan dengan Muhammadiyah namun saat ini tidak ditemukan lagi jejaknya,” imbuh Haedar.
Menurut Haedar, pasang-surut sebuah organisasi pergerakan tidak bisa dilepaskan dari sunnatullah, serta semangat bertahan atau survival dengan segala tantangan yang ada. Bukan hanya organisasi, sunnatullah ini bahkan berlaku juga bagi eksistensi sebuah negara dan peradaban.
“Muhammadiyah dan ormas-ormas yang lain, apapun itu dia juga akan terkena sunnatullah organisme hidup. Seperti kita juga yang lahir, hidup dan meninggal.” sebutnya.
Menurut Haedar kunci untuk bertahan dalam siklus alam tersebut, Muhammadiyah tidak boleh terjangkit fixed mind atau pola pikir mapan. Padahal gelombang realitas kehidupan terus menaik dan dinamis, tidak melulu fixed. Maka Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang saat ini ada kualitasnya harus lebih baik.
Bukan hanya menjaga dan meningkatkan kualitas, Haedar juga berpesan supaya di banyak daerah untuk menambah kuantitas AUM sebagai upaya untuk memajukan umat, bangsa dan kemanusiaan universal.
“Tidak boleh hanya ada, AUM harus unggul dan berkemajuan,” pungkasnya. (*)
Sumber: muhammadiyah.or.id