Senada dengan apa yang disampaikan Sinta, Muhammad Ahlun Nasab, koordinator Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) chapter Sulawesi Selatan juga melihat membludaknya sampah sebagai masalah yang perlu diatasi dengan segera. Di Ramadhan ini Dompet Dhuafa volunteer mengerahkan para relawan dari Aceh hingga Papua untuk berbagi ta’jil dengan kemasan ramah lingkungan / mudah didaur ulang dengan target 27.900 kemasan.
Selain berupaya dalam pengurangan sampah plastik, Ahlun juga menginisiasi magolity.id, sebuah proyek pengurangan sampah berbasis budi daya maggot atau larva lalat.
“Magolity.id ini merupakan social project yang memiliki dua output, yaitu pelestarian lingkungan karena dapat menyerap sampah makanan, selain itu juga terdapat aspek ekonomi yaitu memberdayakan penerima manfaat di sekitar TPA yang mengelola magot untuk bisa menjual kembali produk magot dalam bentuk magot kering untuk pakan ternak. Upaya ini merupakan bagian dari kampanye 1 hari 1 kebaikan di bulan Ramadan, di mana 1 aksi yang kamu lakukan bisa membuat 1000 orang hidup dan semoga menghidupkan 1.000.000 orang lainnya” ujar Ahlun.
Selanjutnya, Surria Dwiwahyu, koordinator lingkungan hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah membagikan pengalamannya dalam mengajak para anggota salah satu organisasi keislaman perempuan terbesar di Indonesia tersebut untuk mengurangi sampah makanan selama bulan Ramadan melalui berbagai kegiatan menarik. Bentuk kegiatan yang bisa diimplementasikan, yaitu:
1. Berbuka dengan Bijak
2. Hemat & Pandai Memanfaatkan Air Wudhu
3. Puasa Minim Sampah
4. Gunakan Detergen & Sabun Ramah Lingkungan
5. Berbuka dan sahur dengan Makan Sehat
6. Rumahku Sehat Tanpa Sampah Plastik
7. Hemat Listrik
Ajakan Green Ramadan dan green idul fitri ini dapat diakses melalui link berikut:
http://llhpb.aisyiyah.or.id/id/berita/seruan-aksi-green-ramadan-dan-green-idulfitri.html
Pembicara terakhir, Darina Maulana yang mewakili Enviu Indonesia membagikan pengalamannya dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular melalui pengurangan sampah plastik kemasan di level hulu dengan mempromosikan produk-produk guna ulang (reuse). Menurut Darina, upaya-upaya ini juga sejalan dengan amanat yang perlu dijalankannya sebagai umat Islam.
“Jangan berbuat kerusakan di bumi, kita memiliki amanah, dengan diberikan kesempatan dari Allah untuk berkegiatan di Bulan yang suci ini. Kita harus ingat bahwa ada yang harus kita jaga, yaitu tempat yang kita tinggali,” lengkap Darina.
Inisiatif “Ramadan Jaga Bumi” merupakan bagian dari inisiatif serupa di tingkat global yang bertajuk “Green Ramadan”. Inisiatif ini dimotori oleh GreenFaith internasional dan dilakukan serentah di lima negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Meksiko. Kegiatan webinar diakhiri dengan pemutaran lagu “Love Earth” yang menjadi lagu tema rangkaian inisiatif Green Ramadan.