TAJDID.ID~Medan || Aktivis Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dewata Sakti mengkritisi kinerja kepemimpinan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, terkait sejumlah proyek pembangunan, mulai dari Lapangan Merdeka, drainase dan lampu kota dengan biaya 25 Milyar.
Deawata Sakti menilai, disisi lain Wajah Kota Medan di tengah keamanan yang terus diperketat melalui kamera-kamera di setiap lalu lintas hal ini tidak begitu memberikan efek yang begitu signifikan terhadap tindakan kriminalitas di jalanan Kota Medan.
“Selain itu Gedung-gedung bersejarah serta prasasti masi banyak yang tidak terurus dan hilang akibat pembangunan,” ujar aktivis IMM FISIP UMSU ini, Sabtu (1/4).
Dewata Sakti menganggap Kepemimpinan Walikota Medan Bobby Afif Nasution penuh dengan pencitraan yang luar biasa melalui polarisasi yang dibuat melalui Media Sosial,
“Kalau kita melihat janji beliau pada saat kampanye akan menjaga situs-situs bersejarah di Kota Medan rasanya hari ini beliau hanya fokus pada daerah kesawan, tetapi kita bisa melihat seperti prasasti perang Medan Area yang hilang akibat pembangunan , Tugu Perang Medan Area dan Gedung Radio Republik Indonesia yang dibiarkan begitu saja sampai saat ini” ujar Dewata Sakti
“Dari sisi Kriminalitas yang tampak akhir-akhir ini begal dan kelompok kawanan geng motor begitu liarnya di jalanan kota hingga memakan korban. Kita melihat CCTV yang dipasang oleh Walikota Medan itu tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kenyamanan warga kota Medan dan terkesan sia-sia,” imbuhnya. (*)