Kegiatan yang mengangkat tema “Human Resource Role Creating Value Not Rhetoric” ini menghadirkan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Prof Armani SE MSc PhD, sebagai Keynote Speaker.
Kuliah Umum ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana UMSU, Prof Dr H Triono Eddy SH MHum dan dikuti puluhan mahasiswa Magister Manajemen UMSU.
Ketua Prodi Magister Manajemen Pascasarjana UMSU, Dr. Hazmanan Khair, MBA dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan momen yang sangat penting ditunggu-tunggu.
“Karena memang salahsatu program yang harus kita laksanakan adalah menggelar kegiatan keilmuaan yang mendatangkan pembicara dari tingkat nasional maupun internasional,” tutur Hazmanan.
Lebih lanjut Hazmanan mengatakan, bahwa selama ini mahasiswa Magister Manajemen Pascasarjana UMSU sudah banyak mendapat wawasan keilmuan yang bersifat konseptual dan teoritis di bangku perkuliahan. Maka melalui Kuliah Umum ini, Hazmanan mengharapkan mahasiswa MM Pascasarjan UMSU akan mendapatkan upgrade dan wawasan keilmuan terkait ilmu manajemen yang lebih kekinian.
“Kegiatan Kuliah Umum ini sangat penting bagi mahasiswa-mahasiswa Magister Manajemen UMSU. Melalui acara ini kita akan mendapatkan pengetahuan baru, terutama terkait dengan tema yang kita bahas pada hari ini,” tutur Hazmanan.

Direktur Pascasarjana UMSU Prof Dr H Triono Eddy SH MHum dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan, bahwa kegiatan Kuliah Umum ini sangat penting dan temanya sangat menarik, yakni “Human Resource Role Creating Value Not Rhetoric”.
Lebih lanjut Prof Triono menyampaikan, bahwa dunia Perguruan Tinggi, termasuk Pascasarjana UMSU, memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, dan juga peranan yang sangat penting dalam membentuk sumber daya manusia.
“Oleh karena itu kinerja Pascasarjana UMSU perlu terus-menerus ditingkatkan dengan menggunakan kriteria kinerja tertentu. Salah satu kriteria kinerja perguruan tinggi yang populer di kancah nasional dan internasional adalah apa yang digunakan dalam sistem pemeringkatan BAN PT dan GS Rankings,” jelasnya.
“Selain itu, dikarenakan kami adalah perguruan tinggi swasta maka, kami senantiasa mengupgrade diri dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta tuntutan para steachorder, tentunya kami mengutamkan pelayanan baik para tamu dan stakeholder terutama pelayanan kepada mahasiswa,” imbuhnya.
Tantangan SDM di Era Milenium Baru
Pada acara inti Kuliah Umum yang dipandu Dr Fajar Pasaribu MSi (Sekretaris Prodi MM UMSU), pemateri Prof. Dr. Armanu SE MSc mengungkapkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia di era milenium baru memiliki sejumlah masalah dan tantangan, diantaranya terkait isu personalia, isu teknologi dan isu globalisasi.
“Dalam konteks tantangan tersebut keputusan individu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,” ujar Prof Armanu.
Lebih lanjut Prof Armanu menjelaskan, ada 2 hal yang menjadi kecenderungan dan perlu dimiliki di era milenium baru, yakni kecepatan (speed) dan daya tanggap (responsiveness) yang meliputi bidang Sumberdaya Manusia, produksi, pemasaran, dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi perubahan global di era milenium baru, ada beberapa hal dibutuhkan.
Pertama, ilmu pengetahuan diwujudkan dalam perbuatan. “Ilmu bila tidak diamalkan itu sama dengan pohon tidak berbuah,” ujarnya.
Kedua, berbuat harus ada ilmunya. Dijelaskannya, negera yang berilmu dan berbuat itu akan lebih maju dari pada negara yang berbuat saja.
“Korea, Bangsa yang dikenal dengan komitmen inovasinya. Indiaadalah bangsa yang dikenal dengan komitmen IT-nya, China dikenal dengan komitmen intrepreneurshipnya dan Jepang bangsa yang dikenal dengan kualitas produk dan jasanya. Sayangnya Indonesia belum tercatat sebagai bangsa yang memiliki komitmen,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Prof Armanu, yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan global adalah keyakinan, yaitu iman kepada Sang Khaliq, Allah SWT.
“Jika tidak ada iman bersemayam di jiwa manusia, maka orang tersebut rentan untuk berbuat destruktif,” tegasnya.
Prof Armanu juga menjelaskan bagaiman kiat membangun profesionalisme, yakni dengan menanamkan konsep filosofi pada diri, yaitu bahwa pendidikan mengantarkan manusia ke masa depan yang lebih baik. Dari konsep filosopi itu akan membentuk perilaku (behavior), value.
“Contoh perilaku yang mengandung nilai , dalam konteks kehidupan akademik di kampus seperti membaca, menulis, berdiskusi, mengerjakan tugas, menghadapi ujian dan sebagainya.
Selanjutnya, Prof Armanu juga menekankan perlunya melakukan sejumlah perubahan paradigma, diantaranya; kepemimpinan dari semua orang (control by vision and values), kontrol oleh visi dan nilai-nilai (speed and responsiveness), kecepatan dan tanggap (proactive; entrepreneurial), proaktif; wirausaha (proactive; entrepreneurial), penemuan kembali keunggulan yang konstan. (constant reinvention of advantage) dan menciptakan pasar besok (creating tomorrow’s market)
Terakhir, Prof Armanu berpesan, dalam menyikapi perubahan dan kemajuan zaman diperlukan formula, yakni berpegang pada Amal- Ilmu- Iman atau Ilmu – Amal – Iman. (*)