Oleh: Novita Dwi Aryani
Dalam artikel kali ini saya ingin menuliskan atau menceritakan pemahaman Muhammadiyah yang saya kenal selama ini.
Sebelumnya saya adalah orang yang tidak mempunyai latar belakang Muhammadiyah sama sekali. Karena dari kecil saya berada di lingkungan yang berlatar belakang Nadhatul Ulama (NU). Tetapi saat ini saya sedang menempuh sekolah di perguruan tinggi Muhammadiyah. Perguruan tinggi tersebut ialah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berada di Malang Jawa Timur.
Sebelumnya saya mengetahui beberapa hal tentang perbedaan Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah ini yaitu diantaranya:
- Ketika penetapan Hari Raya biasanya terjadi perbedaan antara NU dan Muhammadiyah. Karena biasanya NU menentukan Hilal terlebih dahulu sedangkan dari Muhammadiyah mengikuti kalender masehi yang sudah ditetapkan. Dan biasanya juga Muhammadiyah satu hari lebih awal dibandingkan dengan NU.
- Ketika bulan Ramadhan, Muhammadiyah melaksanakan sholat tarawih 11 rokaat sedangkan dari nadhatul Ulama melaksanakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat
- Jika setelah shalat dari kalangan nadhatul Ulama biasanya melakukan dzikir bersama dengan dipimpin salah satu orang dengan suara dikeraskan. Berbeda dengan dari kalangan Muhammadiyah yang melakukan dzikir secara mandiri
- Pada membaca surah alfatihah dari kalangan Muhammadiyah tidak mengawali dengan basmalah tetapi dari NU diawali dengan basmalah
- Dalam shalat shubuh dari Muhammadiyah tidak menggunakan qunut. Sedangkan dari NU menggunakan qunut saat setelah ruku di rakaat kedua
Itulah sejumlah perbedaan yang saya kenal dari Muhammadiyah dan Nadhatul ulama ini.
Dan ketika sekarang saya berada dilingkungan Muhammadiyah meneurut saya tidak ada sama sekali yang menjadikan perbedaan tersebut menjadi perpecahan. Melainkan kita di sini menjalin tolerasi yang kuat. Selain itu juga bagi saya semua itu sama aja karena kita sama-sama menyembah Allah dan tetap menaati ajaran Rasulullah.
Dalam hal segi pendidikan, saya salut dengan Muhammadiyah. Karena dalam hal ini semakin banyak sekolah Muhammadiyah dari MI Muhammadiyah, SMA/SMK Muhammdiyah, dan universitas yang sangat berkembang pesat hingga menjadi sekolah favorit di setiap daerahnya.
Bahkan kualitas dari sekolah Muhammadiyah ini tidak bebeda jauh dengan sekolah negeri saat ini. Salah satu contohnya yaitu seperti bahwa Muhammadiyah bukanlah hanya mementingkan organisasi yang besar melainkan Muhammadiyah memiliki kualitas yang sangat besar bagi bangsa ini.
Selain itu juga dalam lingkup Muhamadiyah ini khususnya di universitas saya mengenal salat satu oraganisai yang cukup popular dikalangan mahasiswa Muhammadiyah. Organisasi tersebut yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau biasa disingkat dengan IMM sendiri yaitu sebuabuah Organisasi Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Ortonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan.
IMM dibentuk di Yogyakarta pada tangggal 14 Maret 1964. IMM sendiri memiliki tujuan “mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah”.
Itulah sedikit cerita yang bisa saya tuliskan mengenai Muhammadiyah yang saya kenal. Dari yang awalnya tidak mengerti sekali kisah Muhammadiyah, sekarang menjadi sedikit paham tentang Muhammadiyah. (*)
Penulis adalah Mahasiswi PGSD FKIP UMM