Peran Civil-society dalam Demokrasi
Lebih lanjut, Idaham Holik menjelaskan, bahwa dalam berbagai studi ilmu politik mengatakan ada satu entitas politik yang sangat penting bagaimana demokrasi itu bisa berkembang, dan entitas itulah yang akan menjaga demokrasi.
“Entitas itu tak lain adalah civil society, atau kita sering menyebutnya dengan masyarakat madani. Terlepas ada perdebatan apakah konsep civil society yang berasal dari Barat itu sama dengan konsep masyakat madani, saya pikir ada benang merahnya, yakni pada persoalan well educated community, yakni komunitas yang terdidik dengan baik. Banyak sekali teori dan pandangan politik yang menjelaskan bahwa tanpa civil society maka demokrasi tidak akan berkembang dengan baik. Bahkan demokrasi bisa dibajak oleh oligarki dan demagog,” kata Idham Holik.
Perguruan tinggi atau universitas adalah salah satu bagian dari civil society, yakni tempatnya para ilmuan, para orang-orang terdidik, tempatnya para mahasiswa sedang belajar menjadi ilmuan-ilmuan muda. Terkait keberadaan ilmuan-ilmuan muda ini, Idaham Kholik mengutip kritikan pemikir revolusioner Iran Ali Syari’ati yang menyebut tentang adanya dua jenis kaum intelektual, yakni inteletual organik dan intelektual tukang.
“Saya berharap kedepan mahsiswa-mahasiswa UMSU bisa tumbuh menjadi intelektual-intelektual organik, dan itu adalah bagian penting dari civil society.” ujarnya.