Oleh: Anis Ardilla
Halo Fellas! Bagaimana kabarnya? Semoga baik ya!
Pernakah kamu mendengar kata insecure? pernah? sering? atau tidak pernah?
Yakin 99% kamu akan menjawab pernah. Hal ini disebabkan karena kata insecure sekarang sangat kerap digunakan. Bahkan sering digunakan sehari-hari terutama bagi remaja. Sebenarnya apa itu insecure? bagaimana bisa terjadi dan bagaimana cara mencegahnya? yuk kita bahas!
Apa itu insecure?
Dikutip dari Abraham Maslow, psikolog asal Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul “The Dynamics of Psychological Security,” insecure adalah orang yang merasa tidak aman akan memandang dunia sebagai hutan yang mengancam, di mana di dalamnya terdapat banyak orang-orang berbahaya dan egois. Beliau juga menyebutkan bahwa orang insecure biasanya merasa dirinya tidak diterima, dikucilkan, pesimis, cenderung memiliki perasaan bersalah, bahkan sampai berasa tidak bahagia.
Dapat disimpulkan insecure merupakan perasaan dimana seseorang selalu merasakan cemas, takut, tidak menerima dirinya secara tulus, yang membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Bagaimana kita bisa insecure?
Banyak orang ketika memandang sesuatu yang melebihi dirinya justru akan merasa bahwa dirinya tidak sepadan. Misalnya, ketika melihat seseorang dengan wajah rupawan . Hal ini akan memunculkan rasa insecure yang berakibat pada ketidak-percayaan diri serta dapat berpengaruh pada kesehatan mental.
Atau bahkan sebab perkembangan teknologi yang sangat pesat ditambah dengan tingkat pengguna media sosial yang semakin banyak ternyata dapat menjadi salah satu faktor penyebab seseorang merasa insecure. Rasa insecure ini dapat muncul ketika melihat postingan orang lain di media sosial. Contohnya ketika sedang melihat postingan seseorang yang memiliki wajah glowing, melihat postingan seseorang yang memiliki tubuh yang bagus. Hal tersebut ternyata dapat memunculkan rasa insecure yang berakibat pada ketidakpercayaan diri serta dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.
Pernyataan ini telah didukung oleh penelitian yang pertama kali dilakukan di University of Strathcylde, Ohio University dan University of Howa di Amerika Serikat tahun 2014. Hasil penelitian tersebut berupa ditemukannya hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial dengan perbandingan kesan negatif terhadap tubuh seseorang.
Apa yang menyebabkan kita insecure?
Terdapat 3 hal utama yang menyebabkan kita insecure, yaitu : (1) Kegagalan dimasa lalu, (2) Kurangnya percaya diri, dan (3) Sifat Perfeksionis (Greenberg, 2015).
Bagaimana cara melawan insecure?
Sebelum memperpanjang insecure ini, ada baiknya kita mengubahnya menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Jangan membebani perasaan ini. Mulailah dengan belajar menerima kekurangan kita, berpikir positif, membangun kepercayaan diri yang cukup, belajar menerima semua hasil yang kita dapatkan, dan terakhir belajar mencintai diri sendiri. Jangan selalu membandingkan dirimu dengan orang lain. Ingatlah bahwa tubuh, wajah, dan segala sesuatu dalam diri kita sangat berharga. Dan setiap manusia diciptakan dengan kelebihan serta kekurangannya masing-masing. (*)
Penulis adalah mahasiswi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.