• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Limit Joko Widodo

Shohibul Anshor Siregar by Shohibul Anshor Siregar
2022/03/09
in Nasional, Opini, Ulasan
0
Limit Joko Widodo

Presiden Jokowi. (foto AFP)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Shohibul Anshor Siregar

 

Usul perpanjangan masa jabatan Joko Widodo maupun penundaan pemilu menandakan satu hal penting dalam politik dan pemerintahan, yakni limit Joko Widodo. Limit itu sebetulnya bukan baru tiba.

Ketika rakyat berharap sesuatu dari simbol kemeja kotak-kotak, dan bermetamorfosis menjadi kemeja putih lengan panjang dan digulung, sebetulnya masa keemasan dalam kepemimpinan Joko Widodo begitu kuat. Masa-masa itu penuh narasi politik menjanjikan di balik dekonstruksi. Antara lain kerja-kerja-kerja, stop impor, pertumbuhan meroket, pungli Rp 10 ribu akan saya kejar, uang untuk pembangunan infrastruktur itu ada dan saya akan carikan, dan lain-lain.

Pada tahun-tahun terakhir periode pertamanya sebetulnya Joko Widodo sudah goyah. Tetapi karena pentingnya perkampanyean untuk memenangi pilpres dan didukung oleh emosi keterbelahan rakyat, produktivitas narasi yang ditimpali dengan scenario pencitraan besar-besaran dapat menutupi semua ketidakpatutan yang terjadi.

Akhirnya orang menagih janji, tak hanya dana tersimpan di luar negeri Rp 11 triliun. Meski buzzer terus dikerahkan, kadar rasionalitas rakyat malah semakin tinggi dan reaksi kebangkitan civil society menunjukkan geliat.

Kini begitu banyak orang yang menyindir “mau ketawa takut ditangkap” (diarahkan untuk menggambarkan betapa repressifnya pendekatan hukum untuk menopang pemerintahan), “mau ketawa takut dosa” (menggambarkan betapa dahsyatnya deploy kalangan berlabel agama untuk menopang pemerintahan). Lama-lama produktivitas narasi buzzer dan pengendalian media arus utama sudah tak lagi efektif.

Tak ada yang dapat membela mengapa kebijakan anggaran menghadapi Covid-19 tidak efektif dan malah gugatan pada MK menghasilkan kecemasan pemerintah. Begitu dahsyat unjukrasa untuk menolak UU Ciptakerja dan revisi UU KPK, namun pemerintah menunjukkan bahwa Joko Widodo maunya seperti itu.

Ketika muncul mobilisasi perpanjangan masa jabatan Joko Widodo dan atau penundaan pemilu, kondisi yang terjadi adalah pupusnya harapan memperbaiki keadaan yang disebabkan kondisi pemerintahan yang sangat minim prestasi dan kewibawaannya terus degradatif. Dari kondisi itu sebetulnya opini publik ingin diarahkan agar jangan menuntut perpendekan masa jabatan Joko Widodo dan atau percepatan pemilu.

Dilihat dari aspek hukum dan demokrasi, keduanya sama. Legitimasinya tergantung persetujuan publik yang berakhir di Senayan.

Secara politik, mobilisasi opini perpanjangan masa jabatan dana tau penundaan pemilu sah-sah saja. Sama halnya dengan mobilisasi opinsi untuk meminta perpendekan masa jabatan dan atau percepatan pemilu.

Memang limit Joko Widodo telah tiba. Pendukungnya ingin mengkondisikan penyelamatan dengan opini perpanjangan dana tau penundaan pemilu. Tetapi nalar publik mengatakan bahwa limit itu harusnya disikapi dengan langkah sebaliknya, yakni memperpendek masa jabatan Joko Widodo dan atau mempercepat pemilu. (*)

Penulis adalah Dosen FISIP UMSU dan Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumut.

Tags: Joko Widodojokowishohibul anshor siregar
Previous Post

FISIP UMSU Teken MoA dengan 10 FISIP PTMA se-Indonesia

Next Post

HMJ FKIP UMSU Gelar Aksi Peduli Korban Bencana Gempa Pasaman Barat

Related Posts

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

28 Juni 2025
189
Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

27 Juni 2025
131
Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

25 Juni 2025
136
Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

15 Juni 2025
152
Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

10 Juni 2025
116
Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak

Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak

10 Juni 2025
143
Next Post
HMJ FKIP UMSU Gelar Aksi Peduli Korban Bencana Gempa Pasaman Barat

HMJ FKIP UMSU Gelar Aksi Peduli Korban Bencana Gempa Pasaman Barat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In