• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Rabu, Juli 2, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Ternyata Muhammadiyah Sudah Masuk ke Banyuwangi Tahun 1919

Muhammadiyah Resmi Berdiri di Banyuwangi Tahun 1933

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2022/02/28
in Kebangsaan, Keislaman, Kemuhammadiyahan, Muhammadiyah, Sejarah
1
Ternyata Muhammadiyah Sudah Masuk ke Banyuwangi Tahun 1919

Besluit pendirian secara resmi Muhammadiyah Banyuwangi tahun 1933. (Foto: Twitter @MIchsanbudi

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID || Sejarah mencatat, ternyata Muhammadiyah sudah masuk ke daerah Banyuwangi sejak tahun 1919. Setelah melalui proses sejarah yang panjang dan seiring dengan menguatnya Muhammadiyah di Jawa Timur, maka Muhammadiyah Cabang Banyuwangi resmi berdiri tahun 1933.

Demikian diungkapkan Muhammad Ichsanbudi, seorang pecinta buku melalui sebuah cuitan di akun twitter pribadinya (@MIchsanbudi), Senin (28/2).

“Berdirinya Muhammadiyah Banyuwangi yang masuk sejak tahun1919 melalui proses sejarah yang panjang. kemudian bersamaan dengan menguatnya Muhammadiyah di Jawa Timur, maka Muhammadiyah cabang Banyuwangi resmi berdiri pada tahun 1933,” tulis Muhammad Ichsanbudi sembari memosting sebuah foto lawas besluit pendirian secara resmi Muhammadiyah Banyuwangi tahun 1933.

https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498164849351983106

 

KH Ahmad Dahlan dan Banyuwangi

Sebelumnya, Muhammad Ichsanbudi juga menulis rangkaian tweet atau utas tentang kisah pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pertama kali berkunjung ke Banyuwangi pada tahun 1919.

“K.H. Ahmad Dahlan pertama kali berkunjung ke Banyuwangi pada 1919. Selain berdagang batik, Kyai Dahlan juga mengisi pengajian yang diadakan di tengah kota, tepatnya kini menjadi Jl.Sudirman,” tulis Muhammad Ichsanbudi.

https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161315076263937

Baca juga: Alasan Kondusivitas, Forpimka Cluring dan Warga Turunkan Paksa Papan Nama Pusat Dakwah Muhammadiyah Ranting Tampo

Ia juga menceritakan bagaimana Kyai Dahlan mendapat teror usai menggelar pengajian perdananya di Banyuwangi.

“Usai pengajian yang diadakan pertama, Kyai Dahlan mendapat surat ancaman dari sesorang yang menyatakan akan membunuh KH Dahlan apabila berani datang kembali ke Banyuwangi,” sebutnya.

https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161482978435073

Kendati mendapat teror akan dibunuh, namun Kyai Dahlan menyikapinya dengan tawakkal. Kyai Dahlan tetap datang kembali ke Banyuwangi untuk menyampaikan dakwah.

“KH Ahmad Dahlan menyikapi ancaman itu dengan tawakal dan tetap kembali ke Banyuwangi bersama istrinya. Kedatangannya yang kedua kali ini dimanfaatkan khusus untuk pengajian,” tulisnya lagi.

Baca juga: Insiden Penurunan Paksa Papan Nama, Muhammadiyah Banyuwangi Tempuh Jalur Hukum

Perjuangan dakwah Kyai Dahlan ternyata tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Dikisahkan sejumlah orang yang sempat mengikuti pengajian Kyai Dahlan bersimpati dan mulai tertarik dengan Muhammadiyah.

Bahkan, orang yang sempat mengancam akan membunuh Kyai Dahlan di kemudian hari juga memutuskan masuk jadi anggota Muhammadiyah.

“Beberapa orang yang mengikuti pengajian dan bersimpati kepada K.H. Ahmad Dahlan mulai menaruh kecenderungan kepada organisasi Muhammadiyah, pun dengan orang yang mengancam membunuhnya di kemudian hari menjadi anggota Muhammadiyah di Banyuwangi,” tutupnya. (*)

https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161658434572290

Tags: sejarah muhammadiyahSejarah Muhammadiyah Banyuwangi
Previous Post

Ketum PBNU Sebut Usulan Penundaan Pemilu 2024 Masuk Akal

Next Post

Pendidikan Lingkungan Hidup Atasi Peningkatan Volume Sampah, Seperti Apa? Ini Penjelasan Ahli

Related Posts

Matarantai Islam dan Muhammadiyah dari Bali hingga Banyuwangi

3 Maret 2022
442
Muhammadiyah, Konteks Kelahiran dalam Sebuah Versi

Muhammadiyah, Konteks Kelahiran dalam Sebuah Versi

18 November 2019
609
Next Post
Pendidikan Lingkungan Hidup Atasi Peningkatan Volume Sampah, Seperti Apa? Ini Penjelasan Ahli

Pendidikan Lingkungan Hidup Atasi Peningkatan Volume Sampah, Seperti Apa? Ini Penjelasan Ahli

Comments 1

  1. Kang Warjo says:
    3 tahun ago

    Kasusnya kiyai ahmad dahlan, sama dg daerah kami di cirebon gunung djati, ketika dakwah sampai d masyarkat ada dari orang yg ingin merusak majlis taklim kami ,mereka yang membenci dan mau mbakar musholla menjadi anggota bahkan terdepan menyuarakan Al Islam, masya Allah luar biasa Muhammadiyaj

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In