TAJDID.ID || Sejarah mencatat, ternyata Muhammadiyah sudah masuk ke daerah Banyuwangi sejak tahun 1919. Setelah melalui proses sejarah yang panjang dan seiring dengan menguatnya Muhammadiyah di Jawa Timur, maka Muhammadiyah Cabang Banyuwangi resmi berdiri tahun 1933.
Demikian diungkapkan Muhammad Ichsanbudi, seorang pecinta buku melalui sebuah cuitan di akun twitter pribadinya (@MIchsanbudi), Senin (28/2).
“Berdirinya Muhammadiyah Banyuwangi yang masuk sejak tahun1919 melalui proses sejarah yang panjang. kemudian bersamaan dengan menguatnya Muhammadiyah di Jawa Timur, maka Muhammadiyah cabang Banyuwangi resmi berdiri pada tahun 1933,” tulis Muhammad Ichsanbudi sembari memosting sebuah foto lawas besluit pendirian secara resmi Muhammadiyah Banyuwangi tahun 1933.
https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498164849351983106
KH Ahmad Dahlan dan Banyuwangi
Sebelumnya, Muhammad Ichsanbudi juga menulis rangkaian tweet atau utas tentang kisah pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pertama kali berkunjung ke Banyuwangi pada tahun 1919.
“K.H. Ahmad Dahlan pertama kali berkunjung ke Banyuwangi pada 1919. Selain berdagang batik, Kyai Dahlan juga mengisi pengajian yang diadakan di tengah kota, tepatnya kini menjadi Jl.Sudirman,” tulis Muhammad Ichsanbudi.
https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161315076263937
Ia juga menceritakan bagaimana Kyai Dahlan mendapat teror usai menggelar pengajian perdananya di Banyuwangi.
“Usai pengajian yang diadakan pertama, Kyai Dahlan mendapat surat ancaman dari sesorang yang menyatakan akan membunuh KH Dahlan apabila berani datang kembali ke Banyuwangi,” sebutnya.
https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161482978435073
Kendati mendapat teror akan dibunuh, namun Kyai Dahlan menyikapinya dengan tawakkal. Kyai Dahlan tetap datang kembali ke Banyuwangi untuk menyampaikan dakwah.
“KH Ahmad Dahlan menyikapi ancaman itu dengan tawakal dan tetap kembali ke Banyuwangi bersama istrinya. Kedatangannya yang kedua kali ini dimanfaatkan khusus untuk pengajian,” tulisnya lagi.
Baca juga: Insiden Penurunan Paksa Papan Nama, Muhammadiyah Banyuwangi Tempuh Jalur Hukum
Perjuangan dakwah Kyai Dahlan ternyata tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Dikisahkan sejumlah orang yang sempat mengikuti pengajian Kyai Dahlan bersimpati dan mulai tertarik dengan Muhammadiyah.
Bahkan, orang yang sempat mengancam akan membunuh Kyai Dahlan di kemudian hari juga memutuskan masuk jadi anggota Muhammadiyah.
“Beberapa orang yang mengikuti pengajian dan bersimpati kepada K.H. Ahmad Dahlan mulai menaruh kecenderungan kepada organisasi Muhammadiyah, pun dengan orang yang mengancam membunuhnya di kemudian hari menjadi anggota Muhammadiyah di Banyuwangi,” tutupnya. (*)
https://twitter.com/MIchsanbudi/status/1498161658434572290
Kasusnya kiyai ahmad dahlan, sama dg daerah kami di cirebon gunung djati, ketika dakwah sampai d masyarkat ada dari orang yg ingin merusak majlis taklim kami ,mereka yang membenci dan mau mbakar musholla menjadi anggota bahkan terdepan menyuarakan Al Islam, masya Allah luar biasa Muhammadiyaj