• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Rabu, Juli 16, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Apa Pandangan Masyarakat terhadap Para Buruh?

M. Muwaffiq Addinil Haq by M. Muwaffiq Addinil Haq
2021/12/28
in Opini
0
Apa Pandangan Masyarakat terhadap Para Buruh?
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: M. Muwaffiq Addinil Haq

Buruh merupakan tenaga kerja manusia yang bekerja atas hendak majikan dengan mengharapkan upah untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, buruh sendiri memiliki banyak macamnya seperti : buruh tani, kuli bangunan, tukang kayu, tukang batu, dan tenaga kerja bongkar muat pelabuhan.

Menurut pandangan masyarakat mengenai buruh merupakan suatu pekerjaan yang berada
pada kelas menengah ke bawah sehingga para masyarakat memiliki stigma buruk menjadi buruh merupakan pekerjaan rendahan sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya manusia untuk menjadi buruh.

Hal tersebut di perkuat dengan minimnya upah buruh serta pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan buruh. Permasalahan yang harus diselesaikan bersama yakni dengan berupaya menghilangkan stigma buruk, dengan cara menaikkan gaji buruh secara nasional dengan begitu maka pekerjaan tersebut naik derajatnya yang akan memiliki daya tarik untuk generasi yang akan datang serta pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan para buruh. Padahal buruh merupakan pekerjaan yang penting untuk kemajuan peradaban dengan slogan “Bersama Buruh Membangun Negeri” yang harus di gaungkan kembali agar menambah semangat masyarakat untuk menjadi buruh dan itu sangat menguntungkan sekali bagi Negara karena dengan bertambahnya sumber daya manusia niscaya Negara maju akan tercipta.

Hal yang akan terjadi jika sumber daya manusia berkurang antara lain : berkurangnya makanan pokok, berkurangnya kebutuhan sandang, sulit untuk membangun bangunan baru, ketidakstabilan Negara terutama sektor SDM, Negara akan sulit untuk maju, dan makin banyak pengangguran yang akan meningkatkan angka kemiskinan Negara. Selain gaji buruh, juga dengan setop impor dari negara lain tetapi dengan membeli produk dalam negeri dengan maksud dan tujuan menyejahterakan masyarakat lokal serta menekan angka kemiskinan Negara, tetapi Negara mengekspor barang lokal ke luar negeri untuk memperoleh keuntungan serta sebagai ajang pengenaan produk lokal agar kedepannya produk lokal dapat di nikmati oleh semua orang baik dalam maupun luar negeri akan sangat menguntungkan.

Awal mula Saya membuat sebuah karya tulis ini ketika sebagai anak seorang buruh merasakan di pandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar, menurut saya perbaikan akhlak dan moral juga perlu di edukasi kepada masyarakat luas agar terciptanya perdamaian dan harmonis. Pada saat berbicara mengenai buruh juga mungkin banyak pekerjaan lain yang di pandang sebelah mata oleh masyarakat maka dari itu sosialisasi atau memberikan edukasi terhadap masyarakat juga penting karena sesungguhnya segala pekerjaan yang bersifat baik memiliki manfaat baik untuk individu maupun masyarakat luas.

Kesimpulan dari saya bahwa buruh memberikan jasa yang besar tetapi tidak sebanding dengan apa yang di dapatkan(upah) merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang harus di benahi kembali agar kembali terciptanya ” keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia ” serta memberikan fasilitas para buruh untuk memberikan masukan kritik dan saran untuk pemerintah guna perbaikan peraturan perundang undangan ketenagakerjaan. (*)

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin zuhri (UIN SAIZU), Purwokerto

Tags: M. Muwaffiq Addinil Haq
Previous Post

DPD IMM Jateng Gelar Latihan Instruktur Madya

Next Post

Ikut PKM, Mahasiswa Harus Punya Kreativitas dan Kecakapan Presentasi

Related Posts

No Content Available
Next Post

Ikut PKM, Mahasiswa Harus Punya Kreativitas dan Kecakapan Presentasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In