Memanfaatkan Teknologi dan Kecerdasan Buatan
Soal tantangan dunia kesehatan di era globalisasi juga tak luput dari sorotan Rudianto. Menurutnya, globalisasi harus mampu disiasati dan dimanfaatkan oleh dunia kesehatan lokal di Indonesia.
Salah satu caranya adalah dengan pengoptimalan pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang sekarang ini perkembangannya begitu pesat.
“Saya melihat teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) juga berpotensi untuk membantu merapatkan kesenjangan antara publik dan dunia kesehatan,” katanya.
Dikatakannya, pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan dapat menaikkan level pemahaman dan status masyarakat yang selama ini merasa tidak setara dengan mereka yang bergelut dalam dunia kesehatan.
Misalanya bagi seseorang yang menderita Covid-19, perangkat teknologi dan kecerdasan buatan sangat membantunya untuk mendapatkan akses informasi kesehatan, sehingga ia merasa lebih optimis untuk mengatasi problem kesehatan yang dihadapinya.
“Sebab, diantar fungsi kumunikasi kesehatan itu adalah untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengetahuan serta kepedulian orang terhadap kesehatan, dan itu bisa dimaksimalkan dengan pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan,” tutupnya. (*)