TAJDID.ID~Jakarta || Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengkritisi langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melakukan blusukan membagikan sembako dan paket obat di Jakarta Utara.
Ia mengatakan presiden seharusnya membangun sistem pelayanan kesehatan yang bisa menjangkau Puskesmas hingga masyarakat.
“Bukannya malah turun langsung membagikan obat ke masyarakat,” ujarnya, dikutip dari tempo.co, Jum’at (16/7).
Pandu menilai, langkah Presiden yang blusukan malah menunjukan penanganan pandemi di Indonesia amburadul. Daripada blusukan, kata dia, Presiden seharusnya membangun sistem pelayanan kesehatan yang mampu menjangkau masyarakat hingga di tingkat Puskesmas.
“Itu yang disebut membangun sistem. Jadi kalau bangun sistem itu enggak bisa amburadul kayak gini. Itu yang saya bilang penanganan amburadul,” tegasnya.
Lebih lanjut Pandu mengungkapkan, carut marut penanganan pagebluk ini juga terlihat dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang justru terkesan menyabotase pemerintah sendiri. Pandu melihat mereka justru terlihat terlalu fokus pada urusan ekonomi dan hanya berjualan obat dan vaksin.
“Enggak ada upaya untuk mengendalikan pandemi. Untuk mengendalikan pandemi itu bukan hanya dengan pengobatan, tapi testing dan tracing,” sebut Pandu
Sebelumnya, Presiden Jokowi blusukan ke rumah warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis, 15 Juli 2021. Jokowi datang ke sejumlah rumah untuk membagikan sembako dan paket obat. (*)