TAJDID.ID~Banda Aceh || Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) melalui Kepala KUI dan Kerjasama Febyolla Presilawati,SE.MM mengikuti webinar : Ambasador ASKUI Talk , Topic Possibility of cooperation discussion with Kazakhstan. Senin (28/6) yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Metro – Lampung, via zoom meeting.
Acara yang dihadiri oleh narasumber Drs. Jazim Ahmad, M.Pd (Rektor Universitas Muhammadiyah Metro Lampung) Y.M Rahmat Promono (Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan) Prof. Edy Suandi Hamid, M.Ec, (Vice Chairman, Concil of Education and Research Development, Central Board of Muhammadiyah) Yordan Gunawan (Chairman, Association of International offices of Muhammadiyah higher education in Indonesia ), Pimpinan Universitas PTM/A se Indonesia dan Kepala Kantor Urusan International (KUI) PTM/A se Indonesia.
Acara dimoderator oleh : Ibu Fenny – kepala KUI UM Metro.
Kepala KUI dan Kerjasama Unmuha Febyolla meneruskan paparan dari Yordan Gunawan ketua ASKUI PTM/A Indonesia mengatakan Peran KUI adalah mengorganisasi dan menjembatani kegiatan kerja sama internasional , menjalin komunikasi dengan pejabat kantor perwakilan Indonesia di LN, KUI menjadi agen untuk ikut berperan dalam kancah global, ikut merintis kerja sama dengan mitra global, melakukan pendampingan dan supervisi atas kerja sama yang disepakati dan dilaksanakan, Melanjuti MOA, LOI, ataupun MOA yang sudah ada dan menjadi penghubung dengan mitra global serta membantu administratif untuk urusan kerja sama internasional.
Menurut Prof.Dr.Edy Suandi Hamid, M.Ec – Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada Ambassadorial Talk UM Metro-ASKUI-Majelis Diktilitbang PPM Webinar – 28 Juni 2021, menyampaikan, “amanat kerja sama PTMA muktamar 2015 Meningkatkan sinergi antara PTM dengan Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan memperluas jejaring PTM dengan PT Luar Negeri.”
Dikatakannya, banyak negara gencar internasionalisasi Pendidikan perkembangan mahasiswa asingnya. Australia, Selandia Baru, Swiss Inggris, mahasiswa asingnya lebih dari 15%, China, Malaysia, India gencar juga promosi.
“Proses internasionalisasi pendidikan sulit dihindarkan, sehingga perguruan tinggi (PT) di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dituntut mampu menyesuaikan diri untuk ikut terlibat dalam proses tersebut.” kata Prof Edy Suandi Hamid,
Internasionalisasi PTMA
Tidak bisa menghindar dari proses Internasionalisasi yang terjadi ,terlebih bagi Persyarikatan Muhammadiyah, aktivitas dakwahnya sejak dulu sudah lintas negara. PCIM saat ini sudah ada di 34 negara .PP Muhammadiyah mendorong dan merintis untuk membuka Perguruan Tinggi di luar negeri.
Tantangannya harus membangun jaringan seluasnya, memasuki pasar internasional, mengembangkan sitem TI yang berstandar global.
Level PTMA tidak semua sama Kapasitas SDM, Kemampuan finansial, Kemampuan membangun jaringan, kebutuhan mitra kerja sama, perlu dukungan Majelis Diktilitbang untuk menjembatani kemudian, memberikan berbagai kewenangan kepada KUI untuk mengorganisasikan kerja sama internasional. (*)
Kontributor: Agusnaidi B