TAJDID.ID~Binjai || Ketua SAN (Satgas Anti Narkoba) Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah mengutuk keras tindakan biadab aksi premanisme yang dilakukan oleh sekelompok OTK yang membakar rumah salah seorang wartawan di Binjai.
Diketahui, kasus terbakarnya rumah milik Sabarsyah (65) seorang mantan Wartawan yang beralamat di Jalan Bantara Raya, Lingkungan XII Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, yang terjadi pada Ahad (13/6) dini hari, sekira Pukul 00.05 WIB.
Menurut pengakuan korban yang mempunyai beberapa anak dan 2 orang diantaranya berprofesi sebagai Jurnalis, terbakarnya rumah miliknya itu diduga sengaja dibakar oleh OTK karena pemberitaan yang terbit di perusahaan media cetak atau koran yang ditulis oleh salah seorang anaknya.
“Kami meminta kepada Kapolres Binjai untuk segera menangkap para pelakunya itu. Tindakan itu tidak bisa dibiarkan karena mereka melakukan aksinya dimana di saat itu di dalam rumah terdapat anak2 korban sebanyak 4 orang dan masih kecil-kecil beserta istrinya. Itu merupakan perilaku yang sangat keji,” ujar Sanni yang juga Ketua GNPF Kota Binjai ini, Senin (14/6).
“Bagi kami, pengungkapan siapa pelaku dan otak di balik tindakan biadab ini adalah pertaruhan marwah Kapolres Binjai,” ibuhnya.

Apalagi, lanjut Sanni, kejadian yang menimpa korban ini bukan kali ini saja, tapi sudah yang kedua kalinya. Waktu yang pertama dulu itu rumah korban di tembak dengan peluru dan kaca-kaca rumahnya dipecahkan.
“Tapi, sampai saat ini kasus itu gak juga bisa diungkap oleh Kapolres Binjai. Dan kali ini terjadi lagi untuk yang kedua kalinya,” kata Sanni.
Sanni menegaskan, pihaknya akan terus memantau kasus ini sampai terungkap sejelas-jelas nya. Ia meminta kepada Kapolres Binjai untuk serius menangani kasus ini, karena permasalahan ini udah menyebar luas kemana-mana. Bahkan, kata Sanni, KSP Istana Bapak Moeldoko juga udah ikut mengecam tindakan keji para pelaku itu.
“Makanya kami berani mengatakan bahwa ini menjadi pertaruhan marwah seorang Kapolres. Ingat apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolri tentang masalah premanisme. Kami yakin gak mungkin Kapolres Binjai gak tau dan gak paham,” tutupnya. (*)