TAJDID.ID~Medan || Pengamat politik FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar mengatakan, soal sesiapa yang akan diajukan jadi capres/wapres untuk 2024 terlalu mewah untuk diintervensi oleh aspirasi rakyat, karen sistem pemilu termasuk presidential threshold paku mati subordinatif terhadap kekuatan oligarkis nasional itu sangat tak mengindahkan nilai harapan rakyat.
“Rakyat sangat apatis soal mekanisme suksesi nasional yang anti demokrasi ini,” ujar Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumatera Utara ini, Ahad (30/5).
Begitu pun, kata Shohib, sebuah harapan lainnya bolehlah ditimbang, yakni bagamana pemilu dan pilpresnya diwujudkan dan dijaga semakin berintegritas agar tak lagi ada tuduhan miring yang serius atas penyebab senjangnya realitas nilai legitimasi hukum secara formal dan legitimasi sosial politik atas pemenang yang terus menerus merasa wajib gamang selama pemerintahannya.
“Ketika rakyat merasa pemilu dan pilpres tidak identik dengan atribut demokrasi, maka akan selalu beresiko terlalu besar pengorbanan rakyat yang sekaligus menghilangkan kesempatan sebuah bangsa mendrive pembangunan,” tegasnya. (*)