TAJDID.ID || Berkaitan dengan tragedi kekerasan yang dilakukan Israel, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan kecaman dan keprihatinan yang sangat mendalam. Lebih-lebih kejadian tersebut terjadi di akhir bulan Ramadhan ketika warga muslim Palestina tengah menunaikan puasa dan ibadah.
“Sejak pendudukan dan berdirinya negara Israel di kawasan Yerusalem sebagai wilayah Palestina dan negeri tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi jazirah ini tidak pernah sepi dari prahara perang, kekerasan, dan konflik berkepanjangan,” tulis Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam sebuah utas di akun twitter @HaedarNs .
Haedar mengatakan, kini Israel dengan ambisi politik ekspansionisnya yang berkepanjangan terus ingin memperluas kawasan kekuasaannya, yang menjadi sumber berbagai masalah di wilayah dan negara Palestina.
Karena itu, kata Haedar, PBB dan semua negara di dunia yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya.
“Hentikan segala kekerasan, kekejaaman, dan tindakan pengusiran terhadap bangsa Palestina,” tegasnya.
Menurut Haedar, Indonesia sebagai negara yang merdeka serta menjunjungtinggi perdamaian dan ketertiban dunia diharapkan konsisten dalam membela Palestina dan mengutuk segala bentuk kesewenang-wenangan yang dilakukan Israel atau negara manapun terhadap rakyat Palestina.
“Kami Muhammadiyah dan rakyat Indonesia senantiasa terus membela dan mendukung perjuangan rakyat Palestina demi tegaknya kedaulatan negara Palestina yang bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan,” katanya.
Di era dunia modern abad ini, lanjut Haedar, semestinya tidak ada lagi pihak yang bertindak sewenang-wenang terhadap pihak lain atasnama apapun, apalagi terhadap bangsa dan negara yang sah yaitu Palestina.
“Praktik penjajahan dan penindasan sudah harus dikubur dalam-dalam di era dunia modern yang menjunjung tinggi kemerdekaan, kebebesan, dan hak dasar manusia untuk hidup di bumi ciptaan Tuhan,” ujarnya.
“Dunia modern semestinya menciptakan kemerdekaan dan perdamaian abadi untuk semua bangsa di muka bumi demi terciptanya peradaban umat manusia yang hidup bersama secara bermartabat dan berdaulat,” tutup Haedar. (*)