TAJDID.ID || Politisi sayap kanan Belanda, Gert Wilders kembali membuat pernyataan yang sengaja meremehkan agama Islam pada awal Ramadhan tahun ini. Ketua Partai untuk Kebebasan (PVV) di Belanda itu membagikan klip video pendek di Twitter yang menyerang Islam dan Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam, Senin (12/4).
Menaggapi kicauan tersebut, juru bicara Partai AK Turki Omer Celik menyebut pikiran Wilders rasis dan fasis.
Kemudian, Ali Erbas, kepala Presidensi Urusan Agama menyebut pernyataan Wilders sebagai “tidak dapat diterima”.
“Saya mengundang komunitas internasional untuk berjuang secara sadar melawan mentalitas rasis yang menghasut Islamofobia dan mengusik perdamaian sosial,” kata Erbas.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun juga mengutuk pernyataan Wilder.
“@Geertwilderspvv Heartless adalah rasis, fasis, dan ekstremis. Islam mengutuk semua. Hentikan rasisme, ”kata Altun di Twitter, menandai anggota parlemen Belanda itu.
Wilders adalah salah satu politikus sayap kanan paling terkemuka di Eropa dan telah menjadi tokoh kunci dalam membentuk debat imigrasi di Belanda selama dekade terakhir.
Sebagian besar karir politik Wilders didasarkan pada retorika anti-Islam yang keras. Ia sering sekali sering mengejutkan pemerintahan politik Belanda dan menyinggung umat Islam.
Dia dibebaskan dalam persidangan ujaran kebencian tahun 2011 atas pernyataan yang menyamakan Islam dengan Nazisme dan menyerukan pelarangan al~Quran. Dia dibebaskan oleh pengadilan banding atas diskriminasi rasial tahun lalu, meskipun pengadilan itu menegakkan hukuman karena dengan sengaja menghina orang Maroko sebagai sebuah kelompok.
Wilders telah hidup di bawah pengamanan ketat selama 16 tahun karena ancaman pembunuhan menyusul retorika anti-Islamnya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengajukan tuntutan pidana terhadap anggota parlemen Belanda tahun lalu setelah dia memposting serangkaian tweet yang menghina pemimpin Turki itu.