• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 1, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan: Konsep Moderasi Beda dengan Wasathiyah

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2021/03/22
in IMM, Nasional
0
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan: Konsep Moderasi Beda dengan Wasathiyah

Sekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr Amirsyah Tambunan MA tampil sebagai nara sumber dalam acara refleksi Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-57 yang diadakan PK IMM se-UMSU di aula kampus utama UMSU, Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Senin (22/3). Dalam kuliah umumnya ia mengupas persoalan “Moderasi Beragama untuk Indonesia Berkemajuan”.

Dalam prolog paparannya, Amirsyah Tambunan menuturkan, bahwa  tema yang diangkat dalam Milad ke-57, yakni “Revitalisasi Ikatan dengan Semangat Membumikan Gagasan Membangun Peraban Mengenang Perjuangan 57″ merupakan tema yangi sangat berat dan tidak mudah, karena harus mengingat kembali jejak langkah perjuangan para pendahulu yang banyak berjasa membesarkan IMM di masa lampau.

“Kita perlu mengingat jasa-jasa mereka. Jejak perjuangan mereka patut dijadikan penyemangat bagi kita dalam rangka memperkuat trilogi gerakan IMM, yakni bidang keagamaan, intelektual dan kemanusian. Kita harus menarik benang merah dan kemudian dijadikan satu dalam pemikiran sekaligus aksi. Antara pemikiran dan aksi itu tidak bisa dipisahkan. Karena biasanya sebuah aksi lahir karena adanya sebuah pemikiran,” ujar Amirsyah Tambunan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PC IMM Kota Medan pada tahun 80-an ini.

Terkait moderasi beragama, Amirsyah Tambunan memandang pentingnya membentuk sikap untuk dijadikan salah satu tolak ukur untuk Indonesia yang berkemajuan.

Dijelaskannya, ada 2 istilah yang popular dan sering dikemukakan pemuka agama, yakni ifrat atau sikap berlebih-lebihan dalam beragama dan tafrif yakni sikap yang meremeh-remehkan terhadap perkara beragama. Didalam konteks akademik, kedua ini dikenal dengan istilah ektrim kanan dan ekstrim kiri. Kalau ektrim kiri disebut komunis dan sosialis, sementara ektrim kanan adalah mereka yang mempunyai pemahaman bahwa agama merekalah yang paling benar, sehingga agama lain dipermasalahkan.

Amirsyah Tambunan memamandang, keduanya sama-sam tidak baik dan sama-sama berbahaya. Karena, Konstitusi Negara kita pada UUD 45 Pasal 29 ayat 1 dan 2 sudah menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kebebasan beragama.

“Artinya, Indonesia bukan Negara agama, tapi Negara yang beragama,” sebutnya.

Menurut Amirsyah Tambunan, penting untuk mendudukkan pemahaman ini, agar nantinya istilah moderasi tidak diplintir menjadi hal-hal yang negatif dan tidak sesuai dengan proporsi yang sesungguhnya.

“Kenapa? Karena istilah moderasi itu bukan satu-satunya istilah, tapi ada istilah lain yang disebut dalam al-Quran Sural al-Baqarah ayat 147 dengan istilah wasathiyah,” jelasnya.

Ia menilai, konsep wasathiyah ini beda dengan istilah moderasi. Dijelaskannya, kalau moderasi maknanya tidak ektrim kanan dan tidak ekstrim kiri. Sampai disitu pemahamannya sudah dianggap cukup dan selesai.

“Tapi dalam konteks wasathiyah tidak cuma sampai disitu saja. Karena oleh para ahli tafsir disebutkan dalam istilah wasaatiyyah itu mengandung unsur ‘udhulan, yang bermakna adanya wasit untuk menegakkan keadilan. Dan dalam konteks ini ummat Islam harus tampil sebagai wasit dalam rangka menegakkan keadilan,” jelasnya.

“Jadi dalam istilah moderasi tidak ada kata keadilan, sementara dalam istilah wasathiyah justru substansinya adalah keadilan,” imbuhnya

Kemudian, kerbicara tentang keadilan, lanjut Amirsyah, dengan azas keadilan itulah kita bisa membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dengan aman dan tenteram.

“Sebaliknya, kalau keadilan itu kita lecehkan, maka inilah yang akan membuat bangsa ini terperosok dalam situasi yang tidak menentu,” ungkapnya.

***

Dalam acara refleksi Milad IMM ke 57  yang berlangsung khidmad dengan protokel kesehatan yang ketat ini tampak hadir,  Wakil Ketua DPRD Sumur Rahmansyah Sibarani SH, Perwakilan dari Walikota Medan, Perwakilan Poldasu, WR I Dr. Muhammad Arifin Gultom SH MHum, WR II Dr Akrim MPd, WR III Dr Rudianto MSi, Pimpinan Ortom tingkat wilayah, alumni IMM, Pengurus PK IMM se-UMSU dan puluhan kader IMM (Immawan dan Immawati) UMSU. (*)

Tags: IMM UMSUMilad IMM Ke 57moderasiMUIUMSUWasatiyyah
Previous Post

IMM adalah Garda Terdepan Gerakan Mahasiswa di UMSU

Next Post

Hadapi Tantangan Abad 21, Haedar: Tidak Serta Merta Ubah Lembaga Pendidikan Jadi "Pabrik"

Related Posts

Bertepatan HUT ke-435 Kota Medan, Mahasiswa IKO FISIP UMSU Gelar Pameran Foto “Still Broken”

Bertepatan HUT ke-435 Kota Medan, Mahasiswa IKO FISIP UMSU Gelar Pameran Foto “Still Broken”

1 Juli 2025
113
Bersama BPIP dan DPR RI, FH UMSU Gelar Seminar Nasional Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila 

Bersama BPIP dan DPR RI, FH UMSU Gelar Seminar Nasional Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila 

25 Juni 2025
106
HMJ IAP FISIP UMSU Sukses Selenggarakan Pelatihan Administrasi Mahasiswa

HMJ IAP FISIP UMSU Sukses Selenggarakan Pelatihan Administrasi Mahasiswa

23 Juni 2025
129
UMSU Raih 9 Medali Milo International Open Karate Championship Malaysia

UMSU Raih 9 Medali Milo International Open Karate Championship Malaysia

22 Juni 2025
111
Persatuan Muhammadiyah Singapura Kurban 55 Lembu dan Kambing di UMSU

Persatuan Muhammadiyah Singapura Kurban 55 Lembu dan Kambing di UMSU

7 Juni 2025
109
Idul Adha 1446 H UMSU Sembelih 125 Ekor Hewan Kurban

Idul Adha 1446 H UMSU Sembelih 125 Ekor Hewan Kurban

7 Juni 2025
105
Next Post
Hadapi Tantangan Abad 21, Haedar: Tidak Serta Merta Ubah Lembaga Pendidikan Jadi “Pabrik”

Hadapi Tantangan Abad 21, Haedar: Tidak Serta Merta Ubah Lembaga Pendidikan Jadi "Pabrik"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In