TAJDID.ID~Tuban || Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban, Nurul Yakin, SH melakukan peletakan batu pertama rehab pembangunan Masjid Tawakkal Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (13/3/2021) menjadi tanda awal dilakukannya rehab total masjid Tawakkal yang menjadi pusat kegiatan dakwah PRM Karangaggung.
Dalam prosesi itu Nurul Yakin berharap, dengan direhabnya masjid ini bisa menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang bisa memberikan pencerahan bagi umat.
“Mari sama-sama kita dukung agar niat ikhlas ini terlaksana, dan yang terpenting adalah bagaimana supaya kegiatan masjid tetap eksis, memberi pencerahan pada umat.” ujarnya.
Dia merasa sedih dengan kondisi dunia yang dilanda Covid sehingga kegiatan ibadah di masjid menjadi sepi. Jarang dijumpai masjid yang melakukan kegiatan.
“Masjid jadi sepi karena adanya Covid, kegiatan keagamaan menjadi berkurang, maka saya menghimbau kepada warga Muhammadiyah yang melakukan kegiatan di masjid untuk tetap memperhatakian protokol kesehatan.”ucapnya
Apresiasi disampaikan kepada panitia pembangunan masjid yang telah berusaha mengumpulkan dana demi merehab masjid tersebut.
“Terimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras. Dengan niat ikhlas, Allah akan mempermudah jalan untuk merehab pembangunan masjid ini,” tuturnya.
Dia juga memberi motivasi kepada panitia rehab dengan mengutip hadits Nabi yang artinya; “Barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan membangun baginya rumah di surga”.
Sementara itu, ketua panitia pembangunan masjid, Asrofiq menyampiakan bawha dana untuk rehab pembangunan masjid tersebut membutuhkan dana 6 M. Sementara dana yang terkumpul saat ini baru 600 juta
“Kami mengharapkan dukungan moril maupun materil demi lancarnya renovasi ini.”tuturnya
Tidak hanya merenovasi, Asrofi juga menuturkan bahwa, panitia berencana memberli tanah untuk axes jalan menuju masjid. Mengingat masjid tersebut terletak di jalan uatama Lamongan dan Tuban, namun jalan menuju masjid masih sempit. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani
