TAJDID.ID~Banda Aceh II Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Aceh, Malik Musa, angkat bicara soal Aceh menjadi Provinsi Termiskin di Sumatera yang kemudian mendapat “sindiran” dari pegiat media sosial Denny Siregar.
Diketahui, melalui cuitan Denny di Twitter, Selasa (16/02/2021) mengucap syukur atas kabar terkait Aceh jadi Provinsi termiskin di Sumatera.
Malik Musa menegaskan, bahwa sesungguhnya warga atau masyarakat Aceh karakternya tidak ada yang miskin. Sebagai contoh untuk tahun 2021 saja Pemerintah Aceh memiliki total anggaran Rp, 9,384 T dana yang akan di manfaatkan untuk penguatan ekonomi.
“Nah, jika kenaikan angka kemiskinan di Aceh tinggi maka kita harus melihat dari kondisi dalam prespektif covid-19, dimana masyarakat Aceh memiliki lahan yang cukup, sawah serta hewan ternak, kecuali data Raakin tabung Gas 3 Kg dan bantuan PKH. Jadi jangan di politisirlah,” ujar Malik Musa kepada TAJDID.ID, Rabu (17/2).
Lebih lanjut Malik mengungkapkan, jika dilihat dari data persentase penduduk miskin di Indonesia per September tahun 2020 adalah sebesar 10,19%, lebih tinggi 0,97 poin jika dibandingkan bulan Suptember 2019 sebesar 9,22 persen.
“Pengamat harus sadar bahwa kita masih dalam masa pandemik dimana pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sampai dengan dibatasinya aktivitas masyarakat.” kata Malik.
“Tentang banyaknya pemberitaan dan komentar yang menyudutkan Aceh atas kondisi tersebut, termasuk sindiran Denny lewat cuitannya, sekali lagi kami menyatakan tidak setuju dengan anggapan tersebut. Menurut kami Pemerintahan Aceh telah melakukan berbagai macam upaya untuk menekan angka kemiskinan di Aceh. Karena itu hal ini perlu juga sepertinya di seminarkan dan diluruskan.” kata Malik.
Terkait pemulihan ekonomi Aceh, Malik berharap agar Dana Desa juga di fokuskan untuk pemberdayaan ekonomi dan pelaku swasta UMKM perlu dirangsang agar bisa bangkit di tahun 2021 ini.
“Saya sebagai warga Aceh tidak mau di cap sebagai orang miskin. Karena dari dulunya orang Aceh paling dermawan. Di Aceh masih ada kebersamaan jika tetangga lapar maka warga atau tetangganya tidak akan membiarkan tetangganya lapar.” tutur Malik.
“Jika masyarakat Aceh mau hidup lebih layak harus merubah managemen hidup. Pemerintah juga sebaliknya mengurus masyarakatnya secara terukur dengan langkah-langkah yang bisa di evaluasi setiap tahunnya.” tutup Malik.
Data Badan Pusat Statisik merilis data kemiskinan di seluruh Indonesia yang menempatkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera dengan persentase 15,43 persen. Data tersebut berdasarkan hasil sensus yang dilakukan selama 2020.
Sementara itu, provinsi termiskin kedua di Sumatera ditempati Bengkulu 15,30 persen, ketiga Sumatera Selatan 12,98 persen, dan keempat Lampung 12,76 persen.
Data tersebut disampaikan melalui konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021). (*)
Kontributor: Agusnaidi B