Oleh: Roni Jambak
Infantri tank menunjukkan tingkat stamina yang luar biasa melampaui kekuatan pertahanan musuh menyebrangi perbatasan Prancis di Sedan. Pertahanan Prancis tak terduga dihadang oleh 60.000 orang Jerman mengamuk diikuti 22.000 kendaraan dan 850 tank.
Pada hal, banyak tantara jerman yang belum tidur, Perancis tak mempercayai itu. Setelah tiga hari dalam perjalanan Jerman tak punya niat untuk berhenti.
Menurut Dr Peter Lieb, Sejarahwan, Potsdam, Jerman mengungkapkan serangan Jerman tersebut adalah bencana mutlak bagi pembela Prancis ini menjadi jelas dan cepat bahwa semangat juang Prancis rusak oleh serangan ini dan Prancis tak berhasil mengatur dalam serangan balik yang tepat
Dalam tiga hari tiga malam serangan gencar yang tanpa rasa takut tak pernah henti. Para prajurit beraksi seperti manusia super. Semakin jelas bahwa tentara jerman tak seperti terlihat tak seperti terlihat sebelumnya. Yang tak diketahui Prancis adalah bahwa tentara Jerman punya senjata rahasia. Senjata itu dibuat oleh perusahaan obat di Berlin disebut Temmler.
Temmler memproduksi Pervitin merupakan metamfetamina kuat yang dikenal di jalanan saat ini dengan sabu-sabu. Narkoba itu terbukti sangat berharga dalam sandiwara perang.
Geoffrey Wawro, Profesor Sejarah Militer Universitas Texas Utara mengatakan saat perang berlangsung kalian mulai lihat Pervitin diedarkan ke pasukan dan penerbang Jerman seperti permen.
Metamfetamina bisa menumpulkan perasaan empati dan membuat seseorang seperti manusia super kualitas yang dibutuhkan untuk membuat prajurit yang hampir sempurna.
PM Prancis, Paul Reynaud dikejutkan oleh kecepatan kemajuan Jerman sehingga ia mengabarkan berita buruk kepada PM Inggris Winston Churchill.
Ia mengatakan pertempuran Prancis kalah dalam lima hari. Satu juta tentara Inggris terkepung sampai pada akhirnya Inggris harus merelakan tiga resimen pasukan elit mereka tertangkap dan terbunuh demi menyelematkan pasukan Inggris yang terkepung tersebut membawa mereka sampai ke tempat yang aman.