• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Penderitaan Demokratis

Shohibul Anshor Siregar by Shohibul Anshor Siregar
2020/11/23
in Esai, Opini, Ulasan
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Dia juga bukan orang yang mencurigai segala bentuk pemerintahan (arche), yang justru mengistimewakan “momen-momen demokrasi” yang di dalamnya keinginan rakyat untuk tidak diperintah (anarche) akan diekspresikan.

McCormick yakin tidak seperti yang diusulkan skema interpretatif ini dan berkata bahwa Machiavelli, dengan penekanannya pada partisipasi aktif rakyat dalam pemerintahan, adalah seorang pemikir yang sangat anti-elitis dan populis. Mengenai aspek terakhir ini, tentu saja, sampai beberapa waktu yang lalu para Machiavellinis tampaknya dikhususkan, dalam semua bahasa, untuk mengekspresikan penyimpangan dan kesalahan politik yang paling licik, bahkan kriminal.

Faktanya, ada kemungkinan bahwa sebagian besar ketenarannya berasal dari fakta bahwa dia telah dikaitkan dengan nasehat yang tidak saleh tentang bagaimana seorang pangeran dapat memanipulasi orang-orang untuk mempertahankan dominasi politiknya. Di sini McCormick membaca lebih dekat karya dan khususnya The Discourses on the First Decade of Livy, dan menyarankan sebaliknya.

Dalam penilaian komplementatif dari Hugo Tavera, ajaran paling orisinal yang ditransmisikan dan sampai sekarang diabaikan oleh para komentator dan kritikus karyanya, bukanlah bagaimana memanipulasi orang tetapi bagaimana mengontrol elit.

Oleh karena itu, klaim utama Demokrasi Machiavellian adalah untuk membangkitkan kembali pelajaran Machiavelli yang terlupakan, yaitu, bahwa “sumber daya warga negara kaya dan kebijaksanaan luas yang dimiliki oleh pemegang jabatan publik merupakan ancaman utama bagi kebebasan di sebuah negara.

Ilustrasi.

McCormick dengan karya itu telah berusaha membuat pemikiran dan perhatian atas Machiavelli, mengajak berdialog dengan cara yang agak sugestif dengan teori demokrasi kontemporer. Tidak ada yang lebih baru dalam pengertian ini selain kesadaran yang muncul dari pertanyaan tentang akuntabilitas dalam beberapa ahli teori demokrasi. Dalam hal ini, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa demokrasi perwakilan kontemporer telah lama diganggu oleh krisis akuntabilitas politik. Begitu kenyataannya, bukan?

Instrumen seperti pemilu, mekanisme istimewa dari kontrol politik dalam demokrasi perwakilan, akhir-akhir ini sudah luas dianggap sebagai tidak cukup untuk mendorong perwakilan agar mampu menikmati dan menjalankan mandat untuk bertindak sesuai dengan kepentingan konstituen mereka sebagaimana ditegaskan begitu kuat oleh Przeworski, Stokes dan Manin 1999 (2001).

Akar masalahnya ada pada hasil akhir dalam bentuk nyata ketidakmampuan mereka untuk mengurangi pengaruh sumber daya elit sosioekonomi terhadap pengambilan keputusan politik. Semua ini sudah dibuktikan dengan begitu cermat.

John P McCormick dalam karyanya yang lain berjudul “Popular Resistance and the Curious Case of the Ciompi Revolt” (2020) menegaskan bahwa kini semakin banyak sarjana yang memperbaharui rekomendasi-rekomendasi akademiknya setelah menelaah ulang secara lebih mendalam Machiavelli.
Machiavelli terkenal memuji orang-orang kampungan Romawi kuno karena dengan keras menolak dominasi bangsawan republik mereka sambil mencela elit karena memprotes penindasan elit secara gaduh dan mencoba mengubah tatanan konstitusional selama pemberontakan pada tahun 1378.
Bagi John P McCormick sangat penting menjawab pertanyaan-pertanyaan “Apa perbedaan dalam perilaku masing-masing kelompok Penduduk kampungan Romawi dan Florentine menyumbang penilaian Machiavelli yang seolah-olah berbeda tentang mereka?

Mengapa motivasi para Pleb Romawi dalam kata-kata Machiavelli, “jarang merusak” terhadap kebebasan, tetapi motivasi dari Florentine ciompi adalah “kuburan”, “tidak terhormat” dan “jahat” bagi republik?

Lebih penting lagi, apa penilaian Machiavelli terhadap kelompok orang kampungan yang marah dan tidak patuh memberi tahu kita tentang konsepsinya tentang tindakan perlawanan politik yang dapat dibenarkan?”

Pertanyaan itu dijawab dengan cermat dan baginya Machiavelli menganggap bahwa, bersama dengan mekanisme seleksi dan representasi, partisipasi langsung dari masyarakat dalam pemerintahan sangat penting untuk melakukan kontrol yang memadai terhadap para elit.

Tidak mungkin menahan ambisi politik para elit atau meminta pertanggungjawaban mereka kepada rakyat melalui pemilihan saja. Untuk itu, diperlukan mekanisme ekstra elektoral dan tatanan sosial yang pada saat yang sama memfasilitasi partisipasi langsung rakyat dalam urusan republik.

Tidak diragukan lagi, salah satu aspek paling relevan dari interpretasi McCormick adalah bahwa, Machiavelli akan sangat terkait dengan kemampuan untuk mengontrol elit dengan partisipasi aktif, mungkin bisa dikatakan sengit, dari orang-orang dalam urusan kota.

Kini tiba saat bertanya di tengah pergelaran pilkada langsung secara nasional. Apa yang kita cari? Betulkah penuh kesadaran pilihan demokrasi itu kita buat dan tidakkah kita merasa adopsi semberono begitu berbahaya?

Elit tentu saja pantang bertanya seperti itu, karena berdasarkan kriitik Machivellian Democracy ada kepentingan lain yang mengajarkan nilai lain.
Jika diingat, Belanda selagi menjajah di sini juga mengajarkan demokrasi khususnya dalam mengatur regulasi pemilihan langsung untuk menentukan pemimpin lokal.

Mereka memberdyakan kemampuan devide et impera-nya. Setelah reformasi maka kita pun merasa beroleh sebuah barang berharga dari Barat.
Tak seorang elit menyadari bahwa agen lama (Belanda) telah lebih dahulu melakukan percontohan. Kemasan baru menggiurkan, dan rakyat tidak beroleh sesuatu dari demokrasi. Rakyat kini menikmati jenis penderitaan modern bernama penderitaan demokratis. (*)


Penulis dosen FISIP UMSU. Koordinator Umum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya (‘nBASIS).

Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

Zeena Ali, Polwan Berhijab Pertama di Selandia Baru

Next Post

Kembalikan Senyum Anak, STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar "Senam Ceria"

Related Posts

Kolaborasi Aisyiyah dan NA Cabang Bumiayu di Kalinusu: Menyatukan Spirit, Menguatkan Organisasi

Kolaborasi Aisyiyah dan NA Cabang Bumiayu di Kalinusu: Menyatukan Spirit, Menguatkan Organisasi

3 Juli 2025
105
PCM Percut Sei Tuan Serahkan 3 Sertifikat Tanah SHM ke PWM Sumut: Wujud Komitmen Menjaga Aset Persyarikatan

PCM Percut Sei Tuan Serahkan 3 Sertifikat Tanah SHM ke PWM Sumut: Wujud Komitmen Menjaga Aset Persyarikatan

3 Juli 2025
121
Selamat! FEB UMSU Yudisium 411 Lulusan

Selamat! FEB UMSU Yudisium 411 Lulusan

3 Juli 2025
139
Bardan Sahidi: Menyeruput Kopi Gayo, Menjaga Warisan Budaya Leluhur

Bardan Sahidi: Menyeruput Kopi Gayo, Menjaga Warisan Budaya Leluhur

3 Juli 2025
109
FKIP UMSU Yudisium 169 Lulusan, Rektor Dorong Alumni Kembangkan Soft Skill dan Lanjut Studi

FKIP UMSU Yudisium 169 Lulusan, Rektor Dorong Alumni Kembangkan Soft Skill dan Lanjut Studi

3 Juli 2025
107
Faperta UMSU Yudisium 141 Lulusan Perkuat Generasi Teknologi Pangan

Faperta UMSU Yudisium 141 Lulusan Perkuat Generasi Teknologi Pangan

3 Juli 2025
103
Next Post
Kembalikan Senyum Anak, STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar “Senam Ceria”

Kembalikan Senyum Anak, STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar "Senam Ceria"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In