Menurut sebuah kamus “good looking” itu adalah sejenis kata adjective.
Maknanya yang lazim adalah “something or someone that is physically attractive or pleasing to the eye”.
Jadi kurang lebih yang dimaksudkan ialah sesuatu (benda) atau seseorang yang secara ragawi menarik atau memberi kenikmatan bagi pemandangan.
Mobil bagus, sepeda bagus, rumah bagus atau benda-benda tertentu lainnya yang enak dipandang termasuk dalam maksud istilah “good looking” ini.
Seseorang yang tampan, gagah atau seseorang yang cantik, jelita, atau narasikanlah dengan ungkapkanlah lain untuk memaksudkan daya tariknya untuk dipandang. Itu “good looking”.
Jika istilah itu digunakan untuk menjelaskan perubahan tampilan dan gaya orang-orang yang dinyatakan sebagai radikalis, kaum intoleran atau teroris di Indonesia, dari yang dulu kerap diidentikkan dengan celana jingkrang, sandal, busana gamis atau jenggot menggantung lebat di dagu, maka tentulah perlu ditagih data akurat tentang itu.
Ini tidak usah disanggah, dimintai tanggung jawab akademik-ilmiah dan politik saja. Bertengkar tak selalu perlu meski sesekali ada kalanya tak perlu dihindari.
Hal paling mengganggu tentang semua unsur penggambaran tentang perubahan gaya tampilan radikalis, intoleranis dan (mungkin) teroris dari lama (berarti bad looking) menjadi “good looking” itu ialah ketika orang-orang “good looking” itu dinyatakan sebagai insan-insan pemakmur masjid, hafiz al-Quran dan pegiat dakwah.
Jika itu tidak dipertanggung jawabkan dengan data terandalkan, keresahan umat akan timbul karena menjadi pihak tertuduh atau pihak yang dengan sendirinya dipandang perlu dicurigai oleh komponen bangsa yang lain (meskipun faktanya umat Islam mayoritas), atau oleh pemerintah.
Jelaslah ini amat tidak sederhana. Tetapi, di atas segalanya setiap orang pernah khilaf. Disitulah pentingnya klarifikasi dan kalau enggan tidak perlu minta maaf.
Ngomong-ngomong Anda, rumah Anda dan kenderaan Anda termasuk “good looking” apa tidak?
Jika tidak, jangan kecil hati. Saya menyertai Anda dalam kumpulan yang tak termasuk “good looking” itu.
Innallaha la yanzhuru ila ajsamikum wa la ila suwarikum, walakin yanzhuru ila qulubikum.(*)
Shohibul Anshor Siregar, Dosen FISIP UMSU