Bekerja Lebih Keras untuk Menanggulangi Pekerja Anak
Achmad Marzuki lebih lanjut mengatakan, peringatan WDACL tahun ini merupakan momentum bagi dunia untuk menfokuskan perhatian pada urgensi dan pentingnya penghapusan pekerja anak di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Situasi pandemi Covid-19 diproyeksikan membawa dampak meningkatnya jumlah pekerja anak, maka diperlukan bersama seluruh dunia dan memastikan tujuan SDGs Tujuan 8.7 bisa tercapai dalam mewujudkan Dunia Bebas Pekerja Anak Tahun 2025.
Oleh karena itu, kata Achmad Marzuki, pada momentum Hari Dunia Menentang Pekerja Anak ini, JARAK mengajak:. Pertama, semua pihak, baik pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Sektor Bisnis, Media dan termasuk kelompok-kelompok anak, untuk bersama-sama melakukan refleksi dan koreksi terhadap dampak pandemi Covid-19 bagi pekerja anak agar situasi dapat dipetakan secara menyeluruh untuk dijadikan dasar dalam pemenuhan hak dan memberikan layanan yang tepat.
“Kedua, melakukan kerja lebih keras lagi dalam menanggulangi pekerja anak. Sumberdaya yang tersedia perlu dimobilisir yang lebih besar lagi, dan tentunya perlu merumuskan ulang kebijakan-kebijakan dan program yang lebih strategis, untuk pemulihan dan percepatan penanggulangan pekerja anak,” tukasnya.
Di samping itu, Achmad Marzuki menginformasiakan, pada momentum Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, JARAK bekerjasama dengan International Labour Organization (ILO), Kementerian PPN/Bappenas, PAACLA Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Webinar Nasional tentang Pandemi Covid-19: Tantangan dan Strategis Penanggulangan Pekerja Anak secara Kolektif dan Berkelanjutan.
Webinar Nasional berlangsung pada Jum’at, 12 Juni 2020 jam 09.00 – 12.00 WIB dengan menggunakan Platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung (live) melalui Facebook dan YouTube.
Dijelaskannya, sedikitnya 450 peserta dari berbagai profesi dan wilayah di Indonesia akan berpartisipasi dalam event ini, dan peserta akan mendapatkan arahan langsung dari Ibu Ida Fauziah (Menteri Tenaga Kerja), Ibu Michiko Miyamoto (Direktur ILO) dan Bapak Pungky Sumadi (Deputi Bappenas bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan.
Empat narasumber ahli juga akan hadir memaparkan analisis dan praktik baiknya dalam penanggulangan pekerja anak, yaitu Bapak Drs. Asep Gunawan, M.M (Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak- Kemnaker), Bapak Irham Saifuddin (ILO Indonesia), Ibu Widjajanti Isdijoso (Direktur Eksekutif SMERU Institute) dan Bapak Anwar Sholihin (Direktur LPKP Jawa Timur), serta dua panelis dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Valentina Ginting, dan dari GAPKI Pusat, Bapak Sumarjono Saragih.
Terakhir, Achmad Marzuki menyerukan kepada seluruh anggota, pemerintah, sahabat-sahabat PAACLA Indonesia, sektor bisnis dan pengiat perlindungan anak untuk mengambil bagian dalam agenda besar penanggulangan pekerja anak.
“Apapun kontribusi semua pihak, akan sangat berarti untuk menyelamatkan anak-anak dari dampak pandemi Covid-19, memastikan mereka tetap sekolah dan tercegah menjadi pekerja anak,” pungkasnya. (*)
Editor: M. Risfan Sihaloho