TAJDID.ID-Medan || Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar nashir MSi tampil sebagai penceramah dalam Pengajian Ramadan Online yang diadakan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bekerjasam dengan bekerjasama dengan Pusat Digital Syiar Muhammadiyah (PSDM) PP Muhammadiyah, pada hari Senin (4/5/2020).
Sebanyak 421 peserta mulai dari BPH UMSU, Rektor UMSU, Jajaran Wakil rector UMSU, Sekretaris UMSU, PDM Se Sumut, Ketua Sekolah Tinggi Muhammadiyah se Sumut dan civitas akademika UMSU ikut berpartisipasi memeriahkan Pengajian Ramadhan Online yang dipandu oleh Dekan FAI UMSU Dr Muhammad Qorib MA.
Dalam sambutannya Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengungkapkan rasa syukur Alhamdulillah, karena di tengah suasana pandemik wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia saat ini masih bisa menggelar kegiatan positif, yakni pengajian Ramadan secara online.
Rektor UMSU juga menjelaskan, bahwa hari ini sudah hari ke 60 UMSU melaksanakan kegiatan merumahkan mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik maupun karyawan, yakni dimulai sejak tanggal 19 Maret 2020.
“Alhamdulillah sesuai dengan program yang telah kita susun terkait proses akademik secara daring seperti pembelajaram, seminar proposal maupun sidang akhir sudah dijalankan secara baik oleh seluruh fakultas di UMSU,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Agussani, terkait penanggulangan wabah Covid-19, UMSU juga telah menyelenggarakan pelbagai program kolaboratif dengan seluruh keluarga besar persyaraikat, seperti MCCC dan Ortom.
Dan sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan aktivitas mahasiswa ditengah pandemik Covid-19, UMSU juga telah mengalokasikan subsidi sebesar Rp 3.9 miliar untuk membantu pembiayaan kegiatan mahasiswa, berupa uang pulsa, buka puasa mahasiswa yang masih mondok di Medan dan juga membantu pendampingan sejumlah mahasiswa asing UMSU yang masih berada di Medan, terutama yang berasal dari Thailand dan Kamboja.
Selain itu, UMSU juga terus melakukan penguatan jaringan melalui video conference, baik dengan perguruan tinggi dalam negeri maun luar negeri.
“Ini kita lakukan dalam rangka melanjutkan hubungan kerjasama, terutama dengan mahasiswa kita yang sekarang masih berada di luar negeri. Kita telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali untuk menyapa dan tetap menjalin komunikasi dengan mereka,” sebutnya.
Sementara itu, mengawali ceramahnya Haedar Nashir mengatakan, bahwa sekarang kita berada dalam suasana Ramadhan di kala musibah. Dan kita juga ditinggal oleh saudara-saudara kita, termasuk dari keluarga besar, kader dan pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Utara.
“Tentunya ini merupakan musibah yang mana kita tidak ada jalan kecuali mengucap inna lilahi wa inna ilaihi raji’un.” sebutnya.
Atas musibah ini, kata Haedar, sebagai orang beriman tidak ada jalan kecuali kita tawakkal dan sabar kepada Allah sembari ikhtiar. Sehingga bagi setiap muslim, libih-lebih bagi keluarga besar Muhammadiyah, tidak akan pernah meratapi musibah sebesar ini, tetapi menghadapinya dengan sabar dan tawakkal dan ikhtiar, lalu juga dengan kepasrahan.
“Karena semuanya tidak kita kehendaki. Wamaa ashaabakum min mushiibatin fabimaa kasabat aydiikum waya’fuu ‘an katsiirin (QS as-Syura: 30- red). Artinya, tidak ada musibah apapun di muka bumi ini yang terjadi kecuali dengan izin Allah, atas kuasa Allah serta atas Rahman dan Rahimnya Allah,” tuturnya.
Karena itu, kata Haedar, warga Muhammadiyah harus tetap optimis, biarpun berpuasa Ramadan di kala musibah Covid-19 tetapi kita tetap optimis bahwa Allah akan segera mengeluarkan kita dari musibah ini, tentu harus disertai dengan ikhtiar. (*)
Liputan: MRS