TAJDID.ID-Medan || Asisten Deputi Partisipasi Organisasi dan Kemasyarakatan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Dra Maydian Werdiastuti MSi mengapresiasi kinerja Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dalam pemenuhan indikator menuju perguruan tinggi yang responsip gender.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi panduan perguruan tinggi responsip gender di hotel Aryaduta Medan (20/02/2020).
Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal Kementrian PPPA dan Dinas PPPA Sumatera Utara dalam menjalin hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara.
Kadis PPPA Sumatera Utara Hj, Nurlela, SH, M.AP mengatakan, ada 15 perguruan tinggi yang diundang dalam rangkaian kegiatan sosialisasi ini.
“Kami berharap dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi sebagai bagian unsur penting dari masyarakat,” sebut Nurlela.
Hal senada juga disampaikan Maydian Werdiastuti, ia menyadari bahwa jangkauan kementrian PPPA sangat terbatas, sehingga kolaborasi dan sinergi bersama perguruan tinggi sangat diharapkan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam kegiatan ini, Sahran Saputra selaku Sekretaris PSGA UMSUyang juga dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU memaparkan beberapa hal yang sudah dilakukan dan program kerja kedepan terkait komitmen PSGA UMSU untuk menjadikan UMSU sebagai Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG).
Saat ini, kata Sahran, PSGA UMSU sudah memiliki roadmap untuk menuju PTRG, dan roadmap ini didukung oleh sumberdaya yang ada dilingkungan Universitas, termasuk support yang diberikan oleh Pimpinan Universitas.
“PSGA UMSU sudah memiliki profil gender perguruan tinggi sebagai salah satu indikator PTGR” kata Sahran.
Ada sembilan indikator PTGR, yaitu adanya PSGA, Profil Gender Perguruan Tinggi, Peraturan Rektor tentang Implementasi PUG di Perguruan Tinggi, Standar Mutu Pendidikan yang Responsif Gender, Standar Mutu Pengabdian Masyarakat yang Responsif Gender, Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Responsif Gender, Peran Serta Civitas Akademika dalam Perencanaan – Evaluasi dan Tindak Lanjut Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Responsif Gender, dan Zero Tolerance kekerasan terhadap perempuan dan Laki-laki.
Sahran mengatakan bahwa dari sembilan indikator tersebut, beberapa sudah dilakukan, dan sisanya sudah masuk dalam roadmap yang tertuan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) PSGA UMSU.
Maydian Werdiastuti menyampaikan, apresiasi dan terimaksih atas kinerja PSGA UMSU.
“Secara nasional ada 20 Universitas yang sudah memiliki Profil Gender Perguruan Tinggi, terdiri dari 11 PTN dan 9 PTS, dan UMSU merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Sumatera Utara yang sudah memiliki Profil Gender Perguruan Tinggi,” jelasnya.
Dr.Sri Astuti, MPd yang menjadi konsultan dalam penyusunan paduan PTGR mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh PSGA UMSU sangat baik dan harus kita apresiasi.
“PSGA UMSU dapat dijadikan rujukan bagi PSGA perguruan tinggi lain yang ada di Sumatera Utara dalam menyusun rencana kerja, khususnya terkait penyusunan profil gender perguruan tinggi” pungkasnya. (*)