TAJDID.ID-Medan || Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, Faisal SH MHum mengecam tindak an represif dan brutal aparat dalam penaganan unjukrasa yang mengakibatkan tewasnya Randi (21), seorang kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9)
Menurut faisal, unjuk rasa atau demonstrasi ini hak warga Negara yang dijamin konstitusi dan UU, karena itu penanganannya pun tentu harus sesuai dengan SOP atau prosedur.
“Dan jika kemudian ada yang tewas tertembak, tentunya ini sesuatu yang tidak beres dan perlu dipertanyakan,” ujar Faisal yang juga menjabat WD I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini di Medan, Kamis (26/9/2019).
Oleh karena itu, Faisal mengingatkan agar aparat keamanan serius dan profesional dalam menangani kasus ini. Diingatkannya, kasus ini sangat krusial, dimana jika tidak ditangani secara baik bisa berpotensi memicu kemarahan rakyat, terlebih sekarang ini kondisi Negara sedang dilanda kekisruhan.
Ia juga meminta seluruh keluarga besar Muhammadiyah bersama seluruh ortomnya di Indonesia solid membangun komunikasi dan koordinasi dalam menyikapi kasus ini.
“Pengusutan kasus ini harus terus kita pantau dan kawal, jangan sampai berujung dengan ketidakjelasan, seperti yang terjadi pada sejumlah kasus serupa lainnya yang pernah terjadi,” kata Faisal. (*)