• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Kamis, Juli 3, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Politisi di Indonesia Kebanyakan Berpikiran Teknokratis

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2019/09/02
in Nasional
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

 

TAJDID.ID-Medan || Pemerhati sosial-politik FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengatakan kebanyakan politisi di republik ini memiliki kecenderungan berpikiran teknokratis (technocratic-minded).

“Ya. Ini adalah sebuah kesimpulan yang saya petik dari pengalaman yang cukup panjang berinteraksi dengan banyak politisi yang merencanakan berkontestasi merebut legitimasi kepemimpinan pemerintahan pada berbagai level,” ujar Shohibul di Medan, Senin (2/9).

Menurut Ketua Lembaga Hikmah dan Kajian Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Sumut ini, ada beberapa ciri dari para politisi berpikiran teknokratis tersebut, diantaranya;

Pertama,  para politisi itu amat suka bernarasi dengan penekanan aspek teknokratis belaka. Mereka sangat ingin dikesankan sebagai pembawa jawaban living reality yang membelit kehidupan rakyat.

“Bahkan, terkadang mereka kehilangan bumi berpijak, karena ingin dikesankan sim wa salabim,” kata Koordinator n’BASIS (Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya) ini.

Kedua, mereka kerap menjadikan pengorganisasian data dari jejak pemerintahan masa lalu untuk bahan cacian, halus mau pun kasar, sambil berharap memetik pertambahan nilai kepercayaan publik.

“Tentu, perilaku seperti ini amat tak ksatrialah memang,” tandasnya.

Ketiga, tahu sesuatu tak bisa dihadirkan solusinya karena sistemik dan kasep-masep, tetapi tetap saja berusaha merumuskan sesuatu pada tingkat angan-angan. Contoh soalnya tentang pemberantasan korupsi.

Keempat, mereka sangat rentan termakan oleh tumpukan pengalaman observatif mereka baik melalui informasi maupun hasil pengalaman empiris mengunjungi berbagai tempat di dunia, sehingga muncul keinginan menyusun sebuah daftar keinginan.

“Ironisnya, daftar keinginan ini sangat identik dengan pengingkaran atas realitas masyarakatnya,”.ungkapnya.

Kelima, mereka memiliki watak materialistik. Tingkat filosofi yang ala kadarnya melahirkan hal-hal material yang amat dangkal, bahkan berpotensi bahaya memerosotkan kadar kemanusiaan yang utuh.

Mungkin, kata Shohibul, ini dilema khas dunia ketiga yang bekas jajahan, dimana ada rasa takut untuk menjadi diri sendiri.

Parahnya lagi, Shohibul melihat tak ada lontaran wacana teosentrisme yang mereka suguhkan untuk mengkerangkakan kekokohan prinsip tafaqquh fiddien wa tafaqquh finnas (taat kepada agama dan setia kepada rakyat)

“Lantas, jika hanya manusialah ukuran buat segalanya (man is the measurer of all things), maka sempurnalah jalan sesat yang mereka tawarkan,”.pungkasnya. (*)


Liputan: MRS

Tags: politisishohibul anshor siregarTechnocratic-minded
Previous Post

Busro Muqoddas: Korupsi Sebabkan Demoralisasi

Next Post

Bertindak Represif, IMM Minta Pamdal DPRD NTB Dipecat

Related Posts

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

28 Juni 2025
189
Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

27 Juni 2025
131
Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

25 Juni 2025
136
Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

15 Juni 2025
152
Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

10 Juni 2025
116
Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak

Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak

10 Juni 2025
143
Next Post
Bertindak Represif, IMM Minta Pamdal DPRD NTB Dipecat

Bertindak Represif, IMM Minta Pamdal DPRD NTB Dipecat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In