TAJDID.ID~Medan || HMI Cabang Medan melontarkan kritik keras terhadap ketimpangan penanganan banjir di Kota Medan setelah viralnya video dari Kompleks Gavency One Gaperta yang menunjukkan tiga pejabat teras—Wali Kota Medan, Kapolrestabes Medan, dan Dandim—turun bersamaan untuk mengevakuasi satu keluarga di kawasan elite tersebut.
Kabid Lingkungan Hidup HMI Cabang Medan, Rahmad Hidayat mengatakan kehadiran tiga pejabat di satu titik evakuasi bukan hanya menimbulkan tanda tanya besar, tetapi juga membuka wajah nyata ketidakadilan penanganan bencana di Medan.
“Banjirnya sama, airnya sama, tapi atensi pejabatnya berbeda kelas. Ketika ribuan warga yang terdampak harus menunggu perahu dan berharap selimut tidak habis, tiga pejabat justru berkumpul di satu komplek elite. Ada apa sehingga perhatian bisa spesifik itu?” tegasnya.

Warga Merasa Tak Dianggap: ‘Mungkin Kami Kurang Viral’
Di berbagai titik kota medan terdampak, warga yang rumahnya terendam hingga pinggang mengaku heran melihat prioritas pejabat yang terekam dalam video tersebut.
“Mungkin air di komplek elite lebih dalam dari air di tempat kami,” ujar seorang warga dengan nada getir.
Warga lain menambahkan, “Yang datang ke tempat kami cuma relawan. Mungkin kami kurang viral.”
Menurut Munthe, komentar-komentar itu mencerminkan luka batin masyarakat yang merasa diperlakukan sebagai warga kelas dua di tengah bencana yang mengguyur bajir kota Medan.
Ketidakadilan Penanganan Banjir: ‘Ini Bukan Lagi Soal Air, Ini Soal Prioritas’. (*)








